adjar.id - Apa saja ciri-ciri dan manfaat hidup rukun di masyarakat?
Apa saja akibat jika masyarakat tidak hidup rukun?
Hidup rukun merupakan perilaku yang mencerminkan hubungan saling pengertian antarmasyarakat.
Tujuan adanya hidup rukun agar tercipta perdamaian, persahabatan, persaudaraan dalam masyarakat.
Seperti yang kita tahu, Indoensia adalah negara yang memiliki beragam budaya, suku, adat, bahasa, dan agama.
Nah, keragaman ini jangan sampai membawa dan menimbulkan perpecahan di masyarakat.
Oleh sebab itu, perlu adanya hidup rukun dalam bermasyarakat di Indonesia.
Berikut ini ciri-ciri dan manfaat hidup rukun di masyarakat, serta akibat jika tidak hidup rukun.
"Hidup rukun dalam masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman luar biasa sangatlah penting."
Baca Juga: Manfaat dan Contoh Perilaku Hidup Rukun, Kelas 5 Tema 9
Ciri-Ciri Hidup Rukun
1. Saling menghormati antarmasyarakat.
2. Saling menyayangi antarmasyarakat.
3. Membina hubungan yang baik antarmasyarakat.
4. Menghargai hasil karya orang lain.
5. Menghargai pendapatan atau masukan orang lain.
"Perasaan saling seperti saling menghormati dan saling menyayangi merupakan ciri-ciri hidup rukun."
Manfaat Hidup Rukun
1. Memperkuat persatuan dan kesatuan.
Baca Juga: Menyikapi Perbedaan dan Manfaat Hidup Rukun di Masyarakat Indonesia
2. Hidup damai dan tenteram.
3. Hidup menjadi aman.
4. Hidup menjadi harmonis.
5. Tidak ada petengkaran.
"Memperkuat persatuan dan kesatuan Indonesia merupakan salah satu manfaat hidup rukun."
Akibat Tidak Hidup Rukun
1. Mudah terjadi pertengkaran.
2. Kehidupan menjadi tidak damai dan aman.
3. Terjadi perpecahan karena lemahnya persatuan dan kesatuan.
Baca Juga: Manfaat dan Contoh Hidup Rukun Dalam Kehidupan Bermasyarakat
4. Mudah dihasut oleh orang lain.
Nah, itulah ciri-ciri dan manfaat hidup rukun, serta akibat tidak hidup rukun, Adjarian.
Sekarang jawab pertanyaan di bawah ini, yuk!
Pertanyaan |
Sebutkan ciri-ciri hidup rukun! |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Atika Mayasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR