O iya, saat memperkenalkan ketupat, Sunan Kalijaga juga membudayakan dua tradisi "bakda", yaitu bakda Lebaran dan bakda kupat.
Bakda Lebaran dilaksanakan ketika Idulfitri, sementara bakda kupat digelar seminggu setelah Idulfitri.
Tatkala bakda kupat tiba, masyarakat Jawa akan menganyam ketupat dengan janur.
Lalu, ketupat yang sudah matang akan diantarkan ke kerabat yang lebih tua.
Nah, ketupat pun akhirnya menjelma jadi simbol kebersamaan umat Muslim, Adjarian.
2. Simbol Permohonan Maaf
Ketupat atau kupat biasanya disajikan dengan sayur bersantan.
Baca Juga: Mengenal 6 Makanan Hasil Olahan Beras sebagai Pengganti Nasi
Nah, ketika ketupat dicampur dengan sayur bersantan, maka akan menjadi hidangan yang melambangkan permohonan maaf, Adjarian.
Oleh masyarakat Jawa, sebutannya pun berubah menjadi "kupat santen".
Artinya, kula lepat nyuwun pangapunten atau 'saya bersalah, mohon maaf'.
O iya, kupat sendiri juga bisa diartikan sebagai "ngaku lepat" atau 'mengaku bersalah', Adjarian.
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR