adjar.id – Nilai uang yang beredar di masyarakat terbagi menjadi jenis teori nilai uang.
Uang dari sudut pandang ekonomi adalah sesuatu yang diterima atau dipercaya masyarakat sebagai alat pembayaran atau transaksi.
Maka dari itu, uang bisa berbentuk apa saja, tetapi tidak berarti segala sesuatu adalah uang, Adjarian.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai pengelompokan dari beberapa jenis teori mengenai nilai uang yang menjadi materi ekonomi kelas 10 SMA.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa tidak semua benda adalah uang, sehingga ada beberapa persyaratan agar uang bisa digunakan sebagai alat pembayaran.
Syarat-syarat tersebut meliputi diterima oleh umum, mudah disimpan dan dipindahkan, tahan lama dan tidak cepat rusak, nilainya stabil, serta jumlahnya memenuhi kebutuhan.
Fungsi dari uang salah satunya adalah sebagai alat tukar atau transaksi dalam perdagangan.
Nah, berikut jenis-jenis teori nilai uang.
“Uang bisa menjadi alat pembayaran atau transaksi jika memenuhi beberapa syarat, salah satunya nilainya stabil atau tetap.”
Baca Juga: 5 Hambatan Perdagangan Internasional yang Melibatkan Berbagai Negara
Teori Nilai Uang
Secara garis besar, teori mengenai nilai uang bisa dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu:
1. Teori Nilai Barang
Teori nilai barang di bagai lagi menjadi dua jenis, yaitu:
Teori logam atau katalistik dikemukakan oleh Adam Smith.
Teori ini menjelaskan mengenai masyarakat menerima benda sebagai uang karena bahannya yang terbuat dari logam bernilai tinggi.
Teori nilai batas dikemukakan oleh Carl Menger.
Baca Juga: Fungsi dan Nilai Uang dalam Perekonomian
Teori ini menjelaskan mengenai masyarakat benda sebagai uang karena masyarakat memerlukan barang tersebut.
“Teori nilai barang terbagi menjadi dua jenis, yaitu teori logam dan teori nilai batas.”
2. Teori Nilai Internal
Teori nilai internal terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Teori kuantitas uang menurut David Ricardo, menjelaskan bahwa harga barang dan jumlah uang yang beredar berbanding lurus.
Artinya, bertambahnya jumlah uang yang beredar akan mengakibatkan kenaikan harga, sedangkan jumlah output yang dihasilkan tidak berubah.
Teori persediaan kas atau teori sisa tunai dikemukakan oleh Alfred Marshall.
Baca Juga: Mempelajari Pasar Uang: Definisi, Jenis-Jenis dan Manfaatnya
Teori Marshall tidak menekankan pada perputaran uang atau velocity dalam suatu periode.
Akan tetapi teori ini lebih menekankan pada bagian pendapatan atau GNP dalam bentuk uang kas.
Teori pendapatan dikemukakan oleh J.M. Keynes, teori ini disebut juga sebagai Liquidity Preference.
Menurut teori ini, seseorang senang memegang uang karena didorong oleh tiga motif penting, yaitu motif untuk bertransaksi, berja-jaga, dan spekulasi.
“Teori nilai internal terbagi menjadi tiga jenis, yaitu teori kuantitas uang, teori persediaan kas, dan teori pendapatan.”
Nah, itulah pengelompokkan jenis-jenis teori nilai uang, yang terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu teori nilai barang dan teori nilai internal, Adjarian.
Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut ini!
Pertanyaan |
Apa yang dijelaskan dalam toeri logam dalam teori nilai barang? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR