adjar.id - Di dalam buku tematik kelas 6 tema 9, halaman 110, terdapat teks bacaan yang dapat kita simak.
Teks tersebut berjudul "Berbesar Hati Menerima Kekalahan".
Dalam teks bacaan tersebut kita akan mempelajari sifat negatif individualisme.
Sikap individualime adalah sikap perlu dihindari dalam budaya masyarakat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, individualisme adalah paham yang menganggap diri sendiri (kepribadian) lebih penting daripada orang lain.
Singkatnya singkap individualisme adalah sikap mementingkan diri sendiri.
Setelah membaca teks tersebut, pada halaman 113, kita diminta untuk menentukan bagaian cerita yang berhubungan pada teks tersebut.
Bagian cerita dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu bagian awal, tengah, dan akhir.
Dalam menentukan bagai cerita kita harus memaca dan memahami cerita fiksi "Berbesar Hati Menerima Kekalahan". Yuk, simak teks bacaan dan pembahasan bagian cerita "Berbesar Hati Menerima Kekalahan"!
Baca Juga: Jawab Soal Karangan Fiksi 'Barisan yang Menyenangkan', Kelas 6 Tema 9
Berbesar Hati Menerima Kekalahan
Oleh Fitri Kurnia Sari
Edo dan Bagus adalah sahabat karib. Mereka satu kelas di sebuah sekolah dasar di Solo, Jawa Tengah. Namun, sejak seminggu ini sikap Edo mendadak berubah terhadap Bagus. Sekarang, Edo selalu berangkat sekolah sendiri. Bahkan, jika Bagus mendekatinya untuk bicara, tiba-tiba Edo segera beranjak pergi.
“Kenapa sekarang Edo tidak mau bicara dan bermain denganku, ya?” tanya Bagus kepada Damar, teman sebangkunya ketika jam istirahat sekolah.
“Iya, aku juga melihat kalian seperti sedang bermusuhan. Apa karena kamu yang terpilih menjadi ketua kelas pada pemilihan minggu lalu? Edo kan juga kandidat ketua kelas,” tebak Damar.
“Tapi kan kita melakukannya secara sportif. Itu pilihan teman-teman satu kelas. Bu Guru Aneke sendiri yang mengawasi,” kata Bagus.
Damar mengangguk membenarkan. Ketika bel pulang sekolah, Edo buru-buru keluar kelas. Ia sengaja menghindar untuk pulang bersama Bagus. Karena tergesa-gesa, kaki Edo tersandung kaki meja. Kepalanya terbentur ujung meja.
“Aduh!” Edo mengerang kesakitan.
Bagus, Damar, dan Bimo yang melihatnya segera menolong Edo. Bagus memapah Edo menuju kursi. Bagus segera mengambil peralatan P3K di lemari kelas. Luka di dahi Edo segera ia obati.
Baca Juga: Jawab Soal 'Dampak Persatuan dan Kesatuan terhadap Diri Sendiri'
“Aku akan mengantarmu pulang, Edo,” kata Bagus.
“Terima kasih, Bagus. Aku bisa pulang sendiri, kok,” tolak Edo.
“Emm, kenapa belakangan ini kamu selalu menghindariku, Edo? Apa salahku? Bukankah kita berteman sejak lama?” tanya Bagus.
Edo menunduk. Ia lalu menghela napas.
“Sebenarnya, aku tidak bisa menerima kekalahanku waktu pemilihan ketua kelas. Aku iri kepadamu, Bagus. Sebagian besar teman-teman lebih memilihmu daripada aku. Padahal, sedari dulu aku yang menjadi ketua kelas!” jelas Edo.
“Aku tidak ingin bermaksud menggesermu yang biasa menjadi ketua kelas, Edo. Aku ikut menjadi kandidat ketua kelas karena pilihan teman-teman, termasuk kamu, kan, Do?” kata Bagus.
Edo ingat, waktu itu memang ia yang mengusulkan nama Bagus untuk ikut juga menjadi kandidat. Saat itu, Edo sangat yakin, ia yang akan terpilih menjadi ketua kelas, bukan Bagus.
“Bukankah saat itu kita melakukan pemilihan secara terbuka dan jujur, Do? Ingat, kan kata Bu Aneke? Kita harus sportif. Yang tidak terpilih harus berbesar hati mau memberikan kesempatan kepada yang lainnya,” Damar menimpali.
“Bu Aneke juga bilang, dengan bersikap sportif sebetulnya kita sudah menjadi pemenang. Menang karena mampu menunjukkan kebesaran jiwa untuk menerima kekalahan,” tambah Bimo.
Baca Juga: Jawab Soal Teks Fiksi 'Jejak Pemuda Pembangunan Desa', Kelas 6 Tema 9
Edo mengangguk, kemudian menyalami Bagus.
“Maafkan aku, Bagus. Sekarang aku sadar bahwa sikapku menjauhimu adalah salah besar. Kamu sahabat terbaikku, Bagus,” kata Edo.
Edo dan Bagus pun bersalaman erat. Damar dan Bimo tersenyum melihatnya.
Jawab Soal Menentukan Bagian Cerita Teks "Berbesar Hati Menerima Kekalahan"
Judul: Berbesar Hati Menerima Kekalahan
Pengarang: Fitri Kurnia Sari
Bagian awal cerita: Edo dan Bagus adalah sahabat karib di sekolah dasar wilayah Solo, Jawa Tengah.
Namun, seminggu ini sikap Edo berubah terhadap Bagus. Edo tidak lagi berangkat sekolah bersama Bagus dan selalu pergi menjauh ketika Bagus mendekatinya.
Bagian tengah cerita: Ketika pulang sekolah, Edo bergegas keluar kelas untuk menghindari pulang bersama Bagus.
Baca Juga: Jawab Soal Identifikasi Cerita Fiksi ‘Teropong Binokular dan Bintang Jatuh’, Kelas 6 Tema 9
Karena tergesa-gesa, kaki Edo terbentur kaki meja dan menyebabkan kepalanya terbentur ujung meja.
Melihat kejadian itu, Bagus dan teman lainnya segera menolong Edo.
Saat itulah, Bagus bertanya mengapa Edo selalu menghindarinya. Kemudian Edo menjawab, bahwa dia kecewa karena kalah pemilihan ketua kelas dari Bagus.
Bagian akhir cerita: Bagus dan teman lainnya mengingatkan sikap sportif dan berbesar hati.
Setelah diingatkan oleh Bagus dan teman lainnya, Edo menjadi mengerti dan mengakui kesalahannya.
Akhirnya Edo dan Bagus berbaikan.
Nah, itulah bagian dari cerita bacaan teks "Berbesar Hati Menerima Kekalahan", Adjarian.
Penulis | : | Atika Mayasari |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR