Aku bisa bertemu teman-teman saat salat tarawih, berbeda dengan tahun sebelumnnya, kegiatan ibadah di masjid masih dibatasi.
Setelah salat tarawih, aku tadarus bersama teman-teman dan pak ustaz, kita berencana ingin menyelesaikan membaca Alquran.
Setelah tadarus, aku dan teman-teman makan makanan ringan dari tarawih tadi. Setelahnya, lanjut bermain kembang api.
Di kampungku, kembang api dibatasi. Anak-anak tidak boleh menyalakan kembang api yang besar dan harus di lapangan.
Semua itu demi keamanan warga dan menjaga sopan santun karena sudah malam.
Baca Juga: Contoh Percakapan Bahasa Jawa dengan Orang Tua tema COVID-19
Setelah beribadah dan bermain bersama teman-teman, aku pulang untuk persiapan bebersih badan dan tidur, karena besok pagi harus sahur.
Saat sahur, ibuku sudah menyiapkan lauk yang bergozo, ayur, susu, dan buah, supaya aku punya cadangan energi saat puasa.
Kemudian, aku siap-siap salat subuh di masjid bersama teman-teman. Kita semua keliling kampung mencari udara segar.
Setelah selesai salat subuh, aku mandi, membantu ibu membersihkan rumah, dan siap-siap berangkat ke sekolah.
Nah, Adjarian, demikianlah contoh paragraf menceritakan pengalaman kegiatan Ramadan dalam bahasa Jawa.
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR