Namun, ada beberapa spesies kunang-kunang yang mengeluarkan cahaya hijau dan jingga.
Panjang gelombang cahaya kunang-kunang ini dari 510-670 nanometer tanpa frekuensi infrared atau ultraviolet.
Cahaya kunang-kunang berasal dari reaksi antara oksigen dan sebuah pigmen yang ada di perut kunang-kunang, Adjarian.
Nah, reaksi tersebut menghasilkan protein khusus yang disebut luciferaserotein luciferase yang bisa menciptakan cahaya.
Komunikasi dan Pertahanan dari Bahaya
Menurut Britannica sebagaimana dikutip dari Kompas.com, cahaya yang keluar dari tubuh kunang-kunang merupakan bagian dari sinyal komunikasi yang digunakan untuk menarik perhatian pasangan.
Selain itu, sejumlah peneliti juga menyebut bahwa cahaya itu juga bagian dari mekanisme pertahanan diri.
Baca Juga: Benarkah Kunang-Kunang Memiliki Alat Pertahanan Diri?
Tujuannya adalah untuk mengingatkan predator bahwa mereka merupakan serangga yang tidak layak untuk dimakan.
O iya, cahaya yang dihasilkan kunang-kunang tidak sama dengan cahaya dari bola lampu seperti di rumah kita.
Cahaya dari bola lampu memancarkan panas. Nah, itu tidak sama dengan cahaya kunang-kunang yang termasuk "cahaya dingin".
Hal itu sangat penting bagi kunang-kunang, Adjarian.
Sebab, kunang-kunang bisa tidak mampu bertahan hidup kalau organ yang berperan menghasilkan cahaya pada kunang-kunang bisa panas seperti bola lampu.
Nah Adjarian, itulah gambaran tentang asal dan alasan kunang-kunang mengeluarkan cahaya dari tubuhnya.
#AkuBacaAkuTahu
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Atika Mayasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR