1. Satire adalah bentuk sindirian yang disampaikan secara halus, sementara sarkasme adalah bentuk sindirian yang disampaikan dengan kasar.
2. Sindirian satire biasanya dibalut dengan menggunakan komedi, sementara sindiran sarkasme disampaikan dengan penuh emosi dan serius.
3. Majas satire memiliki ketentuan bait seperti puisi, sementara majas sarkasme diungkapkan dengan dialog.
4. Majas satire berisikan sindiran secara halus, sementara sarkasme berisikan kata ejekan yang sangat dalam.
5. Majas satire diungkapkan untuk menarik orang untuk mencari suatu kebenaran, sedangkan sarkasme digunakan untuk menyampaikan ketidaksukaan terhadap sesuatu.
Contoh Penggunaan Satire
Berikut ini beberapa contoh penggunaan majas satire, di antaranya:
Baca Juga: Mengetahui Jenis-Jenis Majas dalam Bahasa Indonesia dan Contohnya
1. Kamu terlalu sering makan cabai, ya? Omonganmu pedas sekali.
2. Kamu gugup ya? Badanmu dari tadi tidak bisa diam seperti cacing kepanasan.
3. Tidak semua makanan saja kau ambil, kau selapar itukah?
4. Film tadi seru sekali ya, sampai aku tidak sadar bahwa ditengah film aku tertidur.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR