adjar.id - Apakah Adjarian tahu, apa itu geguritan? Geguritan adalah salah satu bagian dari karya sastra yang memiliki ciri-ciri dan unsur yang sama.
Geguritan adalah puisi yang ditulis menggunakan bahasa Jawa.
Hingga saat ini, masih banyak sebagian besar masyarakat yang menyukai karya sastra geguritan, lo!
Geguritan juga memiliki ciri-ciri dan unsur, yang membentuknya menjadi karya puisi yang indah.
Geguritan atau puisi Jawa sudah ditemukan sejak tahun 1929 silam, lo!
Pada tahun tersebut geguritan pertama kali muncul, dalam sebuah majalah yang berjudul Kawajen.
Tokoh utama yang mengenalkan geguritan adalah R. Intoyo dan Subagiyo Ilham Notodijoyo.
Nah, kali ini kita akan membahas pengertian dari geguritan, unsur, dan ciri-cirinya. Yuk, simak pembahasannya di bawah ini!
"Geguritan adalah karya sastra puisi dalam bahasa jawa."
Baca Juga: Mengenal Puisi Jawa atau Geguritan, Ciri-Ciri, dan Strukturnya
Pengertian Geguritan
Geguritan berasal dari kata dasar "gurit" yang memiliki arti "tatahan" atau "coretan".
Geguritan memiliki arti seni sastra puisi yang menggunakan bahasa Jawa dan, ketika membawanya sering dilagukan memakai pupuh atau tembang merdu.
Pupuh adalah sebuah karangan puisi tradisional yang memiliki suku kata dan rima tertentu pada tiap barisnya.
Sedangankan, tembang adalah lirik atau sajak yang mempunyai irama nada.
Geguritan sudah banyak digunakan sejak masa kerajaan.
Para penulis geguritan sejak masa kerajaan sampai sekarang disebut dengan penggurit.
Para penggurit biasanya memakai bahasa Jawa yang tinggi dan bermajas.
"Geguritan adalah sastra puisi dalam bahas Jawa."
Baca Juga: 40 Contoh Tembang Macapat Pangkur dengan Berbagai Tema
Unsur-Unsur Geguritan
Berikut beberapa unsur dari geguritan, di antaranya:
1. Tema
Tema merupakan unsur terpenting dari geguritan.
Tema disebut juga dengan ide pokok yang diberikan penulis atau pembuat untuk pembacanya.
Tema berfungsi untuk mempengaruhi isi geguritan.
2. Diksi
Diksi atau pilihan kata yang ada dalam sebuah geguritan.
Diksi dalam geguritan harus menggunakan bahasa yang bagus.
"Tema adalah ide pokok. Sedangkan diksi adalah pilihan kata."
Baca Juga: Pengertian Diksi, Pernapasan, serta Intonasi dalam Seni Teater
Diksi juga digunakan untuk menyampaikan ide, agar bisa diterima oleh pembacanya.
Selain itu, diksi juga menjadi penting karena aturan guru wilangan, guru lagu, dan guru gatra.
Guru wilangan adalah banyaknya suku kata pada setiap barisnya.
Guru lagu adalah persamaan bunyi sajak pada akhir kata pada setiap baris.
Sedangkan, guru gatra dalah jumlah baris pada satu bait.
3. Gaya Bahasa
Gaya bahasa akan mempengaruhi keindahan geguritan.
Agar geguritan lebih mudah dipahami oleh pembacanya, maka perlu menggunakan gaya bahasa yang tepat.
"Gaya bahasa berfugsi untuk meperindah geguritan."
Baca Juga: Contoh Puisi tentang Kasih Sayang Seorang Ibu
4. Imajinasi atau Citraan
Imajinasi atau citraan berfungsi untuk memberikan gambaran yang nantinya dapat diraba oleh indra.
O iya, imajinasi atau citraan ini juga berfungsi membuat ide yang akan disampaikan seolah hadir nyata untuk pembacanya.
5. Latar
Unsur latar dibedakan dalam beberapa jenis seperti menjelaskan lokasi kejadian, waktu kejadian dan menjelaskan suasana.
Ketiga jenis latar ini dipakai dalam pembuatan geguritan.
6. Amanat
Geguritan digunakan untuk menyampaikan sebuah amanat atau pesan.
"Citraan adalah imajinasi untuk memberikan gambaran. Latar memiliki tiga jenis, yaitu lokasi, waktu, suasana kejadian. Sedangkan amanat adalah pesan yang disampaikan dalam geguritan."
Baca Juga: Langkah-Langkah Menemukan Makna Puisi
Sehingga perlu adanya unsur amat dalam pembuatan geguritan.
7. Rima
Rima adalah bentuk pengulangan bunyi awal, tengah, dan akhir.
Rima berfungsi untuk membantu pembaca menemukan irama dalam geguritan.
8. Enjambment
Enjambment adalah pemotongan kalimat, kata, atau frase yang diakhiri dengan lirik.
Enjambment memiliki tujuan untuk memberikan penekanan di kata tertentu dan menghubungkan ke bagian selanjutnya.
"Rima adalah pengulangan bunyi. Sedangkan enjambment adalah pemotongan kalimat yang diakhiri dengan lirik."
9. Perasaan
Baca Juga: Komponen-Komponen Penting dalam Puisi
Perasaan adalah unsur penting yang harus dimasukkan ke dalam geguritan.
Unsur ini merupakan sikap yang dimiliki penulis atau pembuat supaya dapat memberikan penekanan, seperti senang, konsisten, kecewa, sedih, dan sebagainya.
"Perasaan adalah sikap yang dimasukkan ke dalam geguritan untuk memberikan penekanan."
Ciri-Ciri Geguritan
Geguritan memiliki ciri-ciri, yaitu:
1. Bahasa yang dipakai adalah bahasa yang indah dan sopan.
2. Geguritan atau bahasa Jawa memiliki aturan dasar seperti guru wilangan, guru lagu, dan guru gatra.
3. Menggunakan kalimat yang memiliki makna atau arti.
4. Biasanya dituliskan nama pengarang dalam geguritan.
Baca Juga: Jenis-Jenis Puisi
Nah Adjarian, itulah pengertian, unsur, dan ciri-ciri dari geguritan yang wajib kita ketahui, ya!
Sekarang coba kita jawab pertanyaan berikut, yuk!
Pertanyaan |
Apa yang dimaksud guru wilangan, guru lagu, dan guru gatra? |
Petunjuk: Cek halaman 3. |
Penulis | : | Atika Mayasari |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR