adjar.id - Tidak hanya satu, ada beberapa jenis gerhana matahari, Adjarian.
Pada zaman dahulu, ada banyak cerita mitos yang membuat gerhana Matahari menjadi momen yang ditakuti masyarakat.
Namun, sekarang fenomena alam ini justru banyak ditunggu kedatangannya.
Gerhana matahari adalah peristiwa yang terjadi saat bulan menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari.
Meskipun Bulan lebih kecil dari Matahari, Bulan yang lebih dekat dengan Bumi dibandingkan Matahari menjadikan Bulan dapat menutupi Matahari.
Nah, kira-kira bagaimana gerhana Matahari bisa terjadi?
Lalu ada berapa jenis gerhana matahari?
Yuk, kita cari tahu bersama!
"Gerhana matahari terjadi saat Bulan menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari."
Baca Juga: Manfaat-Manfaat Sinar Matahari bagi Kehidupan Makhluk Hidup
Proses Terjadinya Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi ketika Bumi, Bulan, dan Matahari berada dalam posisi sejajar, bayangan Bulan jatuh di Bumi dan menutupi Matahari.
Posisi tersebut menyebabkan cahaya Matahari ke Bumi terhalang oleh Bulan.
Saat terjadi gerhana matahari, bayangan Bulan akan menutupi Bumi, Adjarian.
Namun, hanya sebagian saja bagian Bumi yang mengalami gerhana Matahari karena ukuran Bulan yang lebih kecil daripada Bumi.
O iya, ada dua bagian bayangan-bayangan Bulan yang jatuh ke permukaan Bumi, yaitu bayangan inti (umbra) dan bayangan tambahan (penumbra).
Masyarakat yang berada di bagian Bumi yang dilintasi wilayah umbra tidak akan bisa melihat Matahari.
Sebab, seluruh cahaya Matahari ditutupi oleh Bulan.
Sedangkan masayarakat yang berada di daerah penumbra masih dapat melihat cahaya Matahari.
Baca Juga: Mengenal Energi Panas dan Energi Bunyi: Sifat-Sifat, Syarat, dan Karakteristiknya
Namun, cahaya Matahari hanya dapat dilihat sebagian saja oleh masyarakat.
"Ada dua macam bayangan Bulan yang jatuh ke permukaan Bumi, yaitu bayangan inti (umbra) dan bayangan tambahan (penumbra)."
Jenis-Jenis Gerhana Matahari
1. Gerhana Matahari Total
Gerhana Matahari Total terjadi saat cahaya Matahari tertutup sepenuhnya oleh bayangan Bulan.
Wilayah Bumi yang masuk ke bayangan umbra akan melihat Gerhana Matahari Total.
Gerhana Matahari Total selalu diawali dengan Gerhana Matahari Sebagian dan Gerhana Matahari Cincin.
Puncak dari Gerhana Matahari Total adalah ketika Matahari tertutup seluruhnya oleh Bulan.
Nah, wilayah yang terkena Gerhana Matahari Total akan mengalami gelap sepenuhnya, Adjarian.
Baca Juga: Perbedaan Rotasi Bumi dan Revolusi Bumi
Gerhana Matahari tergolong fenomena langka karena fenomena ini terjadi hanya 18 bulan sekali atau sekitar satu sampai dua tahun.
"Gerhana Matahari Total terjadi saat cahaya Matahari tertutup sepenuhnya oleh bayangan Bulan."
2. Gerhana Matahari Sebagian
Gerhana Matahari Sebagian atau parsial terjadi saat bayangan Bulan hanya menutupi sebagian cahaya Matahari.
Akibatnya Matahari bisa berbentuk setengah lingkaran atau sabit.
Hal ini terjadi karena Bumi hanya masuk ke bayangan penumbra atau bayangan luar Bulan.
Sehingga langit masih sedikit terang, tidak terlihat gelap seperti ketika Gerhana Matahari Total.
"Gerhana matahari sebagian terjadi saat cahaya Matahari tertutup sebagian oleh bayangan Bulan."
3. Gerhana Matahari Cincin
Baca Juga: Macam-Macam Pergerakan Bulan: Rotasi Bulan dan Revolusi Bulan
Gerhana matahari cincin terjadi saat piringan bulan hanya menutupi sebagian piringan Matahari.
Perbedaannya gerhana matahari cincin dengan gerhana matahari sebagian adalah Bulan pada gerhana matahari cincin akan menutupi bagian tengan Matahari saja.
Sedangkan bagian tepi Matahari tetap bercahaya sehingga terlihat seperti cincin, Adjarian.
Hal ini bisa terjadi karena Bulan berada di titik terjauhnya dengan Bumi.
Akibatnya, Bulan terlihat kecil dan tidak bisa menutupi seluruh cahaya Matahari.
Nah, itulah proses terjadinya gerhana Matahari dan jenis-jenis gerhana Matahari, Adjarian.
Untuk lebih memahami materi tentang gerhana Matahari, sekarang kita jawab pertanyaan di bawah ini, yuk!
Pertanyaan |
Kapan gerhana Matahari terjadi? |
Petunjuk: Cek halaman 2-3. |
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Atika Mayasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR