Perserikatan Banga-Bangsa (PBB) secara berkala mengkaji peluang dan kendala untuk memberdayakan perempuan dan anak perempuan, agar memiliki suara dan hak yang setara dalam bermasyarakat.
Tanpa adanya kesetaraan gender, maka tidak akan terwujud masa depan yang berkelanjutan dan setara, Adjarian.
Nah, oleh karena itu, PBB menetapkan tema “Gender Equality Today for a Sustainable Tomorrow” yang berarti Kesetaraan Gender Hari Ini untuk Masa Depan yang Berkelanjutan.
Adjarian, sudah berulang kali kita menyebut kata “gender” tanpa memahami maknanya. Apa kalian tahu pengertian “gender”?
Menurut Wold Health Organization (WHO), gender merupakan sifat perempuan dan laki-laki, seperti norma, peran, serta hubungan antara kelompok laki-laki dan perempuan yang dibangun secara sosial.
Sederhananya, “gender” akan membedakan perempuan dan laki-laki secara budaya, sementara jenis kelamin akan membedakan keduanya secara biologis.
Persepsi “gender” inilah yang kemudian berkembang di masyarakat dan membuat perempuan memiliki peran yang terbatas dalam tatanan sosial.
Baca Juga: Hari Gizi Nasional 2022: Logo, Tema, dan Sejarah Singkatnya
Perempuan dianggap lemah dan tidak berkompetensi dalam bekerja, sehingga membuatnya lebih banyak berperan di rumah dibandingkan laki-laki.
Padahal, perempuan memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kesempatan yang sama seperti laki-laki, seperti dalam konteks profesi di dunia kerja.
Di samping itu, perempuan dianggap lebih rentan terhadap dampak dari perubahan iklim karena bergantung pada sumber daya alam.
Melalui tema yang ditetapkan tahun ini, perempuan diharapkan dapat terlibat dalam berbagai peran, sehingga menghasilkan aksi yang baik dalam mengatasi perubahan iklim.
Sehingga perempuan tidak akan dianggap lemah, lebih bersemangat, dan berani untuk menjadi setara dalam peran yang melibatkan pengambilan keputusan dalam mengatasi perubahan iklim.
Nah, Adjarian, itulah tema Hari Perempuan Internasional tahun 2022, ya!
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR