adjar.id – Ada berbagai dampak mobilitas sosial yang ada di dalam masyarakat.
Adjarian, tidak bisa dipungkiri adanya mobilitas sosial bisa menimbulkan perubahan posisi atau kedudukan sosial seseorang dalam masyarakat.
Situasi ini tentunya bisa membawa pengaruh tersendiri terhadap sistem pelapisan masyarakat yang ada.
Nah, kali ini kita akam membahas mengenai berbagai dampak dari mobilitas sosial dalam materi sosiologi kelas 11 SMA.
O iya, mobilitas sosial sendiri adalah gerak perpindahan dari suatu status sosial ke status sosial lainnya.
Sehingga, mobilitas sosial sering juga disebut sebagai proses perpindahan sosial atau gerak sosial.
Setiap gerak yang dilakukan cenderung akan menyebabkan perubahan, baik perubahan posisi maupun peralihan fungsi, Adjarian.
Yuk, kita simak penjelasan mengenai dampak mobilitas sosial berikut ini!
Dampak Mobilitas Sosial
Baca Juga: Faktor Penghambat dan Faktor yang Memengaruhi Mobilitas Sosial
“Segala bentuk perubahan yang dilakukan dalam masyarakat bisa memberikan dampak bagi masyarakat.”
Terjadinya perubahan kedudukan atau posisi seseorang yang bisa diterima oleh masyarakat maka akan menciptakan sebuah kerja sama.
Akan tetapi, jika perubahan kedudukan atau status ditolak dan tidak diakui masyarakat, maka akan menyebabkan dampak lain bagi masyarakat.
Secara garis besar, dampak mobilitas sosial terbagi menjadi dua bentuk, yaitu:
1. Konflik Sosial
Konflik merupakan salah satu fenomena sosial yang sering terjadi di dalam kehidupan masyarakat.
Perubahan-perubahan yang ada bisa menjadi pemicu timbulnya konflik di dalam masyarakat itu sendiri, Adjarian.
Nah, dalam mobilitas sosial, konflik terjadi karena adanya benturan berbagai nilai beserta kepentingan-kepentingan tertentu.
Secara umum, konflik yang muncul akibat mobilitas sosial di antaranya:
Baca Juga: Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial dalam Kehidupan Masyarakat
“Benturan akibat konflik terjadi karena masyarakat belum siap untuk menerima sebuah perubahan.”
Dalam kehidupan masyarakat, terdapat berbagai kelas sosial yang setiap kelasnya memiliki hak dan kewajiban berbeda-beda.
Semakin tinggi kelas sosial seseorang, maka semakin mudah seseorang untuk mengakses atau melakukan sesuatu.
Nah, dalam mobilitas sosial, konflik antarkelas sosial akan terlihat jika ada seseorang yang masuk ke dalam kelas tertentu dan mendapatkan penolakan dari masyarakat.
Konflik ini akan terwujud melalui tiga bentuk utama, yaitu:
a. Reaksi negatif dari warga lama terhadap warga baru di kelas sosial.
b. Reaksi individu terhadap perlakuan masyarakat.
“Perbedaan kelas sosial antara kelas atas dan kelas bawah bisa menyebabkan timbulnya rasa iri, tidak puas, dan lainnya.”
Baca Juga: Faktor Penghambat Mobilitas Sosial
c. Reaksi negatif masyarakat terhadap kelas sosial baru.
Perpindahan status atau kedudukan bukan hanya terjadi pada kelas-kelas sosial dalam masyarakat, tetapi juga pada kelompok sosial dalam masyarakat.
Mobilitas sosial yang terjadi pada kelompok-kelompok sosial bisa kita amati dari adanya persaingan antarkelompok sosial untuk berebut kekuasaan.
Konflik antar kelompok ini bisa terjadi akibat munculnya perlakukan dari penguasa terhadap rakyatnya.
Selain itu, konflik antarkelompok sosial juga bisa dilakukan oleh sekelompok orang akibat adanya fanatisme, Adjarian.
Adanya pergeseran nilai yang disepakati dalam hubungan antara generasi satu dengan generasi yang lain bisa menimbulkan terjadinya konflik antargenerasi.
Konflik ini terjadi ketika tata hubungan yang selama ini berlaku, tidak lagi diakui atau bahkan tidak dipersoalkan oleh generasi yang lebih muda.
Baca Juga: Definisi Mobilitas Sosial Menurut Pendapat Para Ahli
“Konflik antarkelompok sosial bisa terjadi karena berbagai hal, salah satunya dari perlakukan penguasa terhadap rakyatnya.
Generasi muda menghendaki adanya perubahan dalam hal pola hidup dan budaya, tetapi generasi tua tetap ingin mempertahankan pola yang lama.
Hal inilah yang kemudian menimbulkan terjadinya konflik antargenerasi yang melibatkan generasi muda dan generasi tua.
2. Penyesuaian
Adjarian, setiap perubahan yang terjadi akan menimbulkan sebuah konflik dalam masyarakat.
Hal inilah yang kemudian mendorong warga masyarakat untuk mengadakan penyesuaian terhadap perubahan yang ada.
Jika penyesuaian bisa dilakukan, maka akan terhindar dari konflik yang berkepanjangan, keteraturan, dan ketenangan dalam masyarakat.
Dengan demikian, konflik mampu membentuk suatu stabilitas sosial baru dalam masyarakat.
Umumnya, penyesuaian terhadap perubahan sebagai akibat mobilitas sosial berupa perlakukan baru masyarakat terhadap kelas sosial, kelompok sosial, dan generasi sosial.
Baca Juga: Faktor-Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
“Konflik antargenerasi terjadi akibat adanya perbedaan mengenai tata hubungan.”
Umumnya, penyesuaian terhadap perubahan sebagai akibat mobilitas sosial berupa perlakukan baru masyarakat terhadap kelas sosial, kelompok sosial, dan generasi sosial.
Sehingga akan terjadi kehidupan masyarakat yang lebih baik karena setiap masyarakat bisa saling menyesuaikan diri.
Nah, itulah tadi Adjarian, beberapa dampak mobilitas sosial yang terbagi menjadi dua bentuk yaitu konflik sosial dan penyesuaian.
Sekarang, jawab pertanyaan ini, ya!
Pertanyaan |
Konflik sosial terbagi menjadi tiga bentuk, apa saja bentuknya? |
Petunjuk: Cek halaman 3 dan 4 |
Tonton juga video berikut ini!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR