Banyak bintang terang memiliki namanya sendiri.
Sebagian bintang sudah diberi nama sejak zaman dahulu.
Kebanyakan nama tersebut berasal dari para ahli astronomi Arab berabad-abad yang lalu.
Hal ini bisa terjadi karena banyak kontribusi astronom Muslim pada masa keemasan Islam.
Biasanya nama Arab berawal dengan awalan Al, seperti Altair, Aldebaran, dan Algol.
Tidak ada hanya itu, contoh nama-nama bintang yang diambil dari kebudayaan Arab lainnya antara lain adalah Betelgeuse, Sirius, dan Deneb.
2. Sistem Bayer dan Nomor Flamsteed
Baca Juga: Macam-Macam Warna dan Ukuran Bintang di Langit
Bintang-bintang lainnya lebih sering dinamakan sesuai dengan Penamaan Bayer.
Penemunya, yaitu Johann Bayer memperkenalkan sistem penamaan bintang dengan menggunakan abjad Yunani.
O iya, sistem penamaan ini awal mulanya dilakukan pada tahun 1603.
Penamaan ini disesuaikan dengan urutan kecerahan dalam catatan yang berjudul Uranometria.
Penulis | : | Atika Mayasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR