adjar.id – Adjarian, sudah tahu mengenai jenis-jenis pelapukan?
Pelapukan menjadi salah satau penyebab dari perombakan muka bumi akibat tenaga eksogen.
Tenaga eksogen sendiri adalah tenaga yang berasal dari luar perut bumi dan bisa merondah serta merubah bentuk muka bumi.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai berbagai jenis pelapukan dan faktor yang memengaruhi pelapukan yang menjadi materi geografi kelas 10 SMA.
O iya, pelapukan adalah peristiwa penghancuran massa batuan, baik secara kimiawi, fisika, maupun biologis.
Proses pelapukan batuan membutuhkan membutuhkan waktu yang sangat lama dan dipengaruhi oleh cuaca.
Jadi batuan yang sudah mengalami proses pelapukan akan hancur dan berubah menjadi tanah yang jika bercampur dengan mineral lainnya bisa disebut tanah mineral.
Yuk, kita cari tahu jenis-jenis pelapukan dan faktor yang memengaruhinya berikut ini, Adjarian!
“Proses pelapukan terjadi karena dipengaruhi oleh cuaca sehingga batuan akan berubah menjadi tanah.”
Baca Juga: Berbagai Kerusakan Tanah dan Dampaknya bagi Kehidupan
Jenis-Jenis Pelapukan
Berdasarkan prosesnya, pelapukan terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Pelapukan Mekanik
Pelapukan mekanik atau fisik adalah peristiwa hancur dan lepasnya material batuan tanpa mengubah struktur kimiawi batuan tersebut, Adjarian.
Pelapukan mekanik merupakan penghancuran bongkah batuan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya pelapukan mekanik ini, antara lain:
Batuan akan mengalami proses pemuaian apabila panas dan sekaligus pengerutan pada waktu dingin.
“Pelapukan mekanik adalah salah satu jenis-jenis pelapukan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya perbedaan temperatur.”
Baca Juga: Pelapukan, Erosi dan Pengendapan Akibat Proses Tenaga Eksogen
Apabila proses ini berlangsung terus menerus, maka lambat laun batuan akan mengelupas, pecah, dan terbelah menjadi bongkahan kecil.
Air yang membeku di sela-sela batuan volumenya akan membesar, sehingga air akan menjadi sebuah tekanan yang bisa merusak struktur batuan.
Makhluk hidup seperti tumbuhan dan hewan bisa memengaruhi terjadi pelapukan.
Akar tumbuhan bisa merusak struktur batuan, begitu juga dengan hewan yang selalu membawa butir-butir batuan dari dalam tanah ke permukaan.
Jika air tanah mengandung garam, maka pada siang hari airnya menguap dan garam akan menjadi kristal yang bisa merusak batuan, terutama batuan karang.
“Kegiatan manusia juga bisa menyebabkan terjadinya pelapukan mekanis dengan adanya penggunaan dinamit yang bisa menghancurkan batuan.”
Baca Juga: Mengenal Proses Pembentukan Tanah dan Komponen Penyusun Tanah
2. Pelapukan Kimiawi
Pelapukan kimiawi adalah proses pelapukan massa batuan yang disertai dengan perubahan susunan kimiawi batuan.
Pelapukan ini terjadi dengan batuan air dan dibantu dengan adanya suhu yang tinggi yang disebut dengan dekomposisi.
Adjarian, terdapat empat proses yang termasuk dalam pelapukan kimia, yaitu:
Hidrasi adalah proses batuan yang mengikat batuan di atas permukaan saja.
Hidrolisa adadalah proses penguraian air atas unsur-unsurnya menjadi ion-ion positif dan negatif.
“Jenis proses pelapukan hidrolisa ini terkait dengan pembentukan tanah liat.”
Baca Juga: Kenampakan Bumi: Definisi, Bagian-Bagian Tanah, dan Jenis-jenisnya
Oksidasi adalah proses pengkaratan besi dan umumnya batuan yang mengalami proses ini akan berwarna kecoklatan.
Hal ini terjadi karena kandungan besi dalam batuan tersebut mengalami pengkaratan yang berlangsung sangat lama.
Karbonasi adalah pelapukan batuan yang disebabkan karbondioksida atau CO2 yang terkandung pada air hujan ketika masih menjadi uap air.
Jenis batuan yang mudah mengalami karbonasi adalah batuan kapur yang membuat batuan kapur menjadi rusak karena adanya reaksi dengan CO2.
Peristiwa ini merupakan pelarutan dan bisa menimbulkan gejala karst.
Nah, itu tadi Adjarian, jenis-jenis pelapukan yang terjadi pada batuan sehingga muka bumi mengalami perubahan.
Sekarang jawab pertanyaan berikut ini, yuk!
Pertanyaan |
Apa saja faktor yang memengaruhi terjadinya pelapukan mekanik? |
Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3. |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR