adjar.id - J.P. Coen atau Jan Pieterzoon Coen dapat dikatakan sebagai peletak dasar penjajahan VOC di Indonesia.
Mengapa begitu?
Nah, itu merupakan salah satu pertanyaan dalam Latih Uji Kompetensi buku Sejarah Indonesia kelas XI halaman 37.
Pada tahun 1619, J.P. Coen menjadi gubernur jenderal VOC. Ia menggantikan Gubernur Jenderal VOC Laurens Reael.
Dengan pasukan dan armada yang disiapkannya, J.P. Coen berhasil mengepung dan membuat VOC menduduki Jayakarta.
Setelah itu, J.P Coen membumihanguskan Kota Jayakarta pada 30 Mei 1619.
Di atasnya, kemudian dibangun kota baru bergaya Belanda dan disebut sebagai Batavia.
J.P. Coen dikenal sebagai gubernur jenderal yang berani, ambisius, sekaligus kejam.
J.P. Coen berambisi untuk menguasai berbagai wilayah di Indonesia.
Baca Juga: Jawab Soal Mengapa VOC Disebut Negara dalam Negara?
Eksploitasi Kekayaan Alam
Di bawah kepemimpinan J.P. Coen yang congkak dan kejam, VOC terus meningkatkan eksploitasi kekayaan alam Nusantara, Adjarian.
Berikut ini beberapa cara yang dilakukan oleh VOC untuk meningkatkan eksploitasi.
1. Merebut pasar produksi pertanian dengan taktik monopoli, contohnya monopoli rempah-rempah di Maluku.
2. Menguasai hasil pertanian dari rakyat pribumi, biasanya dengan paksaan.
3. Menduduki dan menguasai tempat atau posisi strategis dengan segala cara, seperti kekerasan, peperangan, dan politik adu domba.
4. Melakukan campur tangan atau intervensi terhadap kerajaan di Nusantara termasuk dalam hal pergantian penguasa daerah setempat.
5. Memperalat lembaga pemerintahan tradisional atau kerajaan demi keuntungan VOC.
Nah, itulah beberapa hal yang dilakukan oleh VOC untuk terus meningkatkan eksploitasi di Nusantara, Adjarian.
Baca Juga: Jawab Soal Politik Devide Et Impera dan Bukti VOC Melakukan Politik Tersebut
J.P. Coen terbilang berhasil dalam membangun Batavia dan meletakkan dasar-dasar penjajahan di Nusantara.
Kemudian, pada tahun 1623 J.P. Coen ditarik kembali ke Belanda dan kekuasaan diserahkan ke Pieter de Carpentier.
Namun, pada tahun 1627, J.P. Coen diutus kembali ke Batavia menjadi gubernur jenderal VOC.
Pada masa jabatannya yang kedua, J.P. Coen semakin berani, ambisius, dan kejam.
J.P. Coen juga berhasil menghadapi serangan Sultan Agung bersama tentara Mataram ke Batavia.
Nah, cara-cara yang digunakan seperti paksaan, kekerasan, peperangan, campur tangan, monopoli, adu domba atau devide et impera menjadi cara andalan VOC dan pemerintah kolonial Belanda dalam melestarikan penjajahannya.
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR