adjar.id – Pernahkah Adjarian menyanyikan tembang macapat Sinom? Apakah Adjarian mengerti arti dan juga aturannya?
Nah, kalau sebelumnya kita pernah membahas tembang macapat Gambuh, Maskumambang, dan Kinanthi, kali ini, kita akan fokus membahas tembang macapat Sinom.
Tembang macapat Sinom adalah salah satu judul tembang macapat yang harus kita lestarikan dan juga kita jaga, terutama bagi masyarakat Jawa.
Dengan begitu, salah satu ciri khas kebudayaan masyarakat Jawa ini tidak akan luntur atau hilang seiring dengan berkembangnya waktu.
Tembang Sinom ini merupakan tembang macapat urutan ketiga dari sebelas judul macapat yang dikenal masyarakat Jawa.
Tiap-tiap judul tembang macapat memiliki makna, ciri-ciri atau watak, dan aturan atau paugerannya sendiri.
Lalu, apa makna tembang macapat Sinom? Bagaimana watak dan aturannya?
Kita simak bersama, yuk!
“Tembang macapat Sinom merupakan macapat urutan ketiga dari 11 judul yang ada.”
Baca Juga: Tembang Gambuh: Pengertian, Watak, Karakter, dan Aturan atau Paugeran
Pengertian Tembang Macapat Sinom
Jika dilihat dari arti katanya, kata “sinom” berarti pucuk yang baru tumbuh dan bersemi.
Sehingga, banyak orang mengartikan tembang Sinom ini berkaitan dengan kehidupan manusia pada “masa remaja”.
Masa remaja merupakan masa untuk mencari jati diri, sebagian besar orang akan diselimuti rasa ingin tahu yang tinggi untuk mencoba hal baru, dan gejolak emosi yang dinamis.
Nah, tembang macapat Sinom ini hadir sebagai sarana untuk menasihati para remaja, sehingga tidak terjerumus dalam hal-hal yang negatif.
O iya, kata “sinom” memiliki arti yang bervariasi.
Selain berarti “masa remaja”, kata “sinom” juga dapat diartikan dengan kata “sinoman” yang bermakna perkumpulan para pemuda yang membantu orang yang memiliki hajat.
Umumnya, tembang Sinom ini digunakan saat acara perpisahan sekolah hingga acara yang mengajarkan tentang kesabaran.
"Tembang macapat Sinom bercerita tentang kehidupan manusia pada masa remaja yang sedang mencari jati diri."
Baca Juga: Tembang Maskumambang: Pengertian, Watak, dan Aturan atau Paugeran
Watak Tembang Sinom
Setiap judul tembang macapat memiliki watak yang berbeda, sehingga menjadi ciri khasnya masing-masing.
Nah, tembang Sinom sendiri memiliki watak ketulusan, kesabaran, serta keramahan dalam menyampaikan nasihat kepada seseorang.
Tembang ini juga berwatak bijaksana, sehingga dapat membangun suasana yang bersemangat.
Aturan atau Paugeran Tembang Sinom
Selain watak, setiap tembang macapat juga memiliki aturan atau paugeran tersendiri yang harus ditaati para pembuatnya.
Aturan atau paugeran ini umumnya terdiri dari guru gatra (jumlah baris), guru wilangan (jumlah suku kata), dan guru lagu (vokal).
1. Guru Gatra
Tembang Sinom memiliki sembilan guru gatra, artinya, setiap satu bait pada tembang Sinom terdiri dari sembilan baris atau larik.
Baca Juga: Tembang Macapat Kinanthi: Pengertian, Watak, dan Aturan atau Paugeran
2. Guru Wilangan
Guru wilangan tembang Sinom adalah 8, 8, 8, 8, 7, 8, 7, 8, 12.
Berdasarkan penjelasan di atas baris pertama tembang ini memiliki delapan jumlah suku kata, baris kedua juga memiliki delapan jumlah suku kata, dan seterusnya hingga baris kesembilan yang memiliki 12 suku kata.
3. Guru Lagu
Guru lagu tembang Sinom adalah a, i, a, i, i, u, a, i, a.
Artinya, baris pertama tembang ini berakhir dengan huruf vokal “a”, baris kedua berakhir dengan huruf vokal “i”, dan seterusnya hingga baris kesembilan yang berakhir dengan huruf vokal “a”.
Nah, Adjarian, demikianlah pengertian, watak, serta paugeran atau aturan tembang macapat Sinom yang perlu kita ketahui dan pelajri, ya.
Sekarang, yuk, kerjakan soal berikut ini!
Pertanyaan |
Sebutkan watak tembang macapat Sinom! |
Petunjuk: Cek halaman 2-3. |
Simak video berikut, yuk!
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR