Biasanya suku bangsa pendatang secara ekonomi lebih mapan jika dibandingkan dengan suku bangsa lokal.
Hal ini yang kemudian menimbulkan kesenjangan dan kecemburuan sosial yang bisa mendorong suku bangsa lokal untuk mengambil alih sumber-sumber ekonomi para pendatang.
Suku bangsa lokal akan mengambil alih sumber ekonomi yang sudah dimanfaatkan dan dikelola oleh suku bangsa pendatang dengan kekerasan ataupun teror.
Akibatnya, muncul konflik yang melibatkan suku bangsa lokal dengan suku bangsa pendatang.
“Konflik antarsuku bangsa bisa dipengaruhi karena adanya kesenjangan sosial antara suku bangsa lokal dengan suku bangsa pendatang di suatu daerah.”
Baca Juga: Akibat dan Dampak Terjadinya Konflik Sosial
3. Konflik Antarumat Beragama
Agama adalah sesuatu yang mempersatukan aspirasi yang paling luhur, memberikan ketenangan bagi individu, memberikan peroman moral, dan kedamaian dalam masyarakat.
Selain itu, agama juga menjadi sumber tatanan masyarakat dan membuat individu masyarakat menjadi beradab.
Adjarian, setiap agama pasti mengajarkan hal-hal yang baik dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia, ataupun lingkungan alamnya.
Nah, khusus dalam hubungan dengan sesama manusia, setiap agama menganjurkan atau mengajarkan umatnya agar bisa menjalin kerukunan antarumat beragama.
Bagi orang yang menghayati dan taat terhadap ajaran agama, akan mendasarkan segala perilakunya pada ajaran agamanya.
Akan tetapi, pemahaman dan penghayatan yang setengah-setengah, kurang, atau sangat fanatik terhadap ahaean agamanya masing-masing dapat mimicu konflik.
Nah, itulah beberapa jenis konflik sosial yang terjadi pada masyarakat multikultural, Adjarian.
Sekarang jawab pertanyaan ini, yuk!
Baca Juga: Jawab Soal Faktor dalam Diri Bangsa Indonesia yang Memicu Konflik
Pertanyaan |
Apa yang menyebabkan terjadi konflik rasial? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR