Oleh sebab itu hubungan antara dua buah kata tersebut maknanya menyatakan kebalikan, pertentangan, atau kontras antara yang satu dengan yang lainnya.
Nah, pada tes antonim kita perlu memperhatikan pilihan jawaban dengan baik karena biasanya pilihan jawaban bersifat mengecoh.
Seperti tes sinonim, tes antonim juga untuk mengukur seberapa luas wawasan kebahasaan peserta.
Memahami prefix atau imbuhan awal dan suffix atau imbuhan akhir dapat dijadikan trik menjawab soal antonim, ya.
Contoh prefix, antara lain:
1. Anti- memiliki arti melawan/bertentangan dengan.
Dalam kalimat, kita dapat menemukannya dengan contoh antiklimaks, berlawanan dengan kemajuan (kemunduran).
Baca Juga: Kemampuan Verbal Materi Sinonim dan Contoh Soal, TIU SKD CPNS
2. Hiper- memiliki arti lebih/sangat.
Dalam kalimat, kita dapat menemukannya dengan contoh kata seperti hipersensitif yang artinya terlalu halus atau sangat sensitif.
3. Ko- memiliki arti bersama-sama/mendampingi.
Dalam kalimat, kita dapat menemukannya dengan contoh ko-pilot, yang berarti mendampingi pilot.
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR