adjar.id - Di dalam bahasa Indonesia, ada beberapa jenis kata ulang, Adjarian.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata adalah morfem atau kombinasi morfem yang oleh bahasawan dianggap sebagai satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas.
Selain itu, kata juga dapat diartikan sebagai satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal (misalnya batu, rumah, datang) atau gabungan morfem (misalnya pejuang, Pancasila, mahakuasa).
Lalu apa yang dimaksud dengan kata ulang?
Kata ulang disebut juga dengan reduplikasi, Adjarian.
Berdasarkan KBBI, kata ulang adalah kata yang terjadi sebagai hasil reduplikasi, seperti rumah-rumah, tetamu, dag-dig-dug.
Sementara itu, menurut E. Kosasih dalam buku Tata Bahasa dan Sastra Indonesia kata ulang adalah kata yang mengalami proses perulangan, baik sebagian atau seluruhnya dengan disertai perubahan bunyi atau tidak.
Nah, kata ulang dibagi menjadi empat jenis. Yuk, kita berkenalan dengan jenis-jenis kata ulang!
"Di dalam bahasa Indonesia, ada empat jenis kata ulang."
Baca Juga: Jenis-Jenis Penulisan Kata dalam Bahasa Indonesia
1. Perulangan Utuh
Perulangan utuh disebut juga sebagai perulangan dwilingga atau perulangan seluruh bentuk kata dasar.
Ada dua macam perulangan utuh, yaitu perulangan terhadap kata dasar dan perulangan terhadap kata berimbuhan.
Contoh perulangan utuh:
"Perulangan utuh atau dwilingga ada dua macam, yakni perulangan kata dasar dan perulangan kata berimbuhan."
Baca Juga: 4 Jenis Makna Kata: Leksikal, Gramatikal, Denotatif, Konotatif
2. Perulangan Sebagian
Perulangan sebagian atau perulangan dwipurwa adalah bentuk perulangan yang terjadi pada sebagian bentuk kata dasar.
Contoh perulangan sebagian:
"Perulangan sebagian disebut juga dengan kata ulang dwipurwa."
3. Perulangan Berimbuhan
Perulangan berimbuhan adalah bentuk perulangan yang disertai dengan proses pemberian imbuhan.
Nah, imbuhan tersebut ada yang melekat di komponen pertama ada yang di komponen kedua.
Baca Juga: Contoh Soal dan Jawaban Seputar Penggunaan Huruf Miring
Contoh perulangan berimbuhan:
"Perulangan berimbuhan adalah bentuk kata ulang yang disertai dengan penambahan imbuhan."
4. Perulangan Berubah Bunyi
Perulangan berubah bunyi atau salin suara adalah perulangan yang disertai dengan adanya perubahan bunyi.
Nah, perubahan bunyi tersebut ada yang terjadi pada vokal dan ada pula di konsonan.
Contoh perulangan berubah bunyi:
Baca Juga: Penggunaan Huruf Miring Berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
Nah, itulah empat jenis kata ulang, yaitu perulangan utuh, sebagian, berimbuhan, dan berubah bunyi atau salin suara, Adjarian.
Sekarang coba kita jawab pertanyaan berikut, yuk!
Pertanyaan |
Apa yang dimaksud dengan perulangan utuh dan sebagian? |
Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3. |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR