Rakyat Papua ini mendapat berbagai bentuk penganiayaan yang di luar batas wajar kemanusiaan, lo.
Maka dari itu, rakyat Papua kemudian melakukan berbagai bentuk perlawanan terhadap tindakan Jepang ini.
Gerakan perlawanan yang dilakukan rakyat Papua ini dikenal dengan Gerakan Koreri yang berpusat di Biak dengan pemimpinnya yaitu L. Rumkorem.
Biak merupakan pusat pergolakan untuk melawan pendudukan Jepang.
Rakyat di Papua memiliki semangat juang yang tinggi dan pantang menyerah, sekalipun Jepang sangat kuat.
Dalam perlawanannya, rakyat Papua hanya menggunakan senjata seadanya dan memberikan perlawanan dari berbagai tempat.
Padahal, jika ada rakyat yang tertangkap Jepang akan menggukumnya dengan hukuman pancung, lo.
Baca Juga: Tujuan dan Dampak Romusha saat Pendudukan Jepang di Indonesia
Melakukan Taktik Gerilya
Meski mendapatkan ancaman dari Jepang, rakyat Papua tetap tidak takut dan menggunakan taktik perang gerilya.
Penggunaan taktik perang ini membuat Jepang kewalahan, hingga akhirnya Jepang tidak mampu bertahan menghadapi perjuangan rakyat Papua.
Jepang akhirnya meninggalkan Biak dan pulau Biak merupakan daerah bebas dan merdeka pertama di Indonesia, Adjarian.
Nah, perlawanan yang di lakukan di Papua ini kemudian meluas ke berbagai daerah, dari Biak kemudian meluas hingga ke Yapen Selatan.
Salah satu pemimpin perlawanan di daerah ini yaitu Silas Papare dan berlangsung sangat lama sampai tentara Jepang dikalahkan oleh sekutu.
Kemudian, rakyat Yapen Selatan mendapat bantuan persenjataan dari sekutu sehingga Jepang berhasil dikalahkan oleh rakyat Yapen.
Nah, itulah tadi, perlawanan rakyat Papua terhadap kekejaman Jepang yang bisa menjadi referensi Adjarian, dalam menjawab soal Latihan Ulangan Akhir Bab di halaman 72.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR