Adjarian, dari tahun 1992 sampai 1995, Indonesia memimpin gerakan non-blok, di mana Presiden Soeharto menjadi ketuanya.
Pada masa kepemimpinan Indonesia, banyak negara yang menyebutkan bahwa GNB berhasil memainkan peran penting dalam politik global.
Adanya Jakarta Message, memberi warna baru pada gerakan ini dengan menitik beratkan pada kerja sama dalam pembangunan ekonomi.
Meski begitu, politik dan kemanan negara-negara sekitar tetap menjadi titik perhatian utama.
“Indonesia memimpin gerakan non-blok selama tiga tahun, dari tahun 1992 sampai tahun 1995.”
Baca Juga: Peran Indonesia dalam ASEAN untuk Menciptakan Perdamaian Dunia
3. Mengupayakan Perdamaian
Besarnya kontribusi Indonesia dalam GNB, membuat Indonesia dipercaya untuk ikut menyelesaikan berbagai konflik regional.
Beberapa konflik tersebut di antaranya konflik berdarah di Kamboja, gerakan separatis di Filipina, dan sengketa Laut Cina Selatan.
Selain itu, Indonesia juga turun membantu meredakan konflik yang terjadi di Yugoslavia pada tahun 1991.
Sampai saat ini, Indonesia terus mendukung kemerdekaan negara Palestina yang masih terlibat konflik.
Nah Adjarian, itulah tadi peran Indonesia dalam gerakan non-blok, yang salah satunya menjadi pemimpin gerakan non-blok pada 1992 sampai 1995.
Yuk, sekarang jawab pertanyaan ini!
Pertanyaan |
Siapa saja para pemimpin negara yang menggagas gerakan non-blok? |
Petunjuk: Cek halaman 3. |
Tonton juga video berikut ini, ya!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR