adjar.id – Penduduk asli Kota Jakarta memiliki bahasa daerah sendiri yang dikenal dengan bahasa Betawi.
Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman, salah satunya bahasa daerah yang dimiliki setiap daerah di Indonesia.
Bahasa Betawi mungkin saat ini sudah jarang kita temui digunakan sebagai bahasa sehari-hari masyarakat Jakarta.
Akan tetapi, di berbagai tempat bahasa Betawi masih digunakan dan memiliki beberapa kosakata yang unik, lo.
Bahasa Betawi biasanya memiliki ciri khas sendiri lewat logat bicara, yaitu penyebutan huruf a menjadi e.
Nah, bahasa Betawi ini hadir dari suku asli Kota Jakarta, yaitu suku Betawi.
Dengan mengetahui kosakata bahasa Betawi ini, kita bisa mengerti bahwa di Jakarta memiliki bahasa daerahnya sendiri.
O iya, sebagian orang asli Betawi, masih sering menggunakan bahasa Betawi dalam kesehariannya.
Yuk, kita kenali beberapa kosa kata bahasa Betawi berikut ini, Adjarian!
Baca Juga: 8 Ikon Khas Budaya Betawi yang Harus Dilestarikan Masyarakat
Kosakata Bahasa Betawi
Beberapa kosakata sehari-hari bahasa Betawi, di antaranya:
1. Ama artinya bersama atau dengan.
2. Abang artinya kakak laki-laki.
3. Mpok artinya kakak perempuan.
4. Lelet artinya lambat atau lama.
5. Ledes artinya lecet.
6. Ilok artinya masa iya.
7. Idep artinya sudah mengerti.
Baca Juga: Rumah Adat Betawi: Jenis dan Karakteristik Rumah Adat Betawi
8. Girang artinya senang atau gembira.
9. Geprak artinya pukul.
10. Ganjen artinya genit.
11. Engkong artinya kakek.
12. Encang artinya paman.
13. Engcing artinya bibi.
14. Eluh artinya kamu.
15. Gacoan artinya sesuatu yang diandalkan.
16. Dongkol artinya kesal.
Baca Juga: Lagu Daerah yang Berasal dari Jakarta, Buku Tematik Kelas 4 Tema 8
17. Demen artinya suka.
18. Comot artinya ambil.
19. Celentang artinya berbaring.
20. Bopong artinya angkat.
21. Benahin artinya merapikan.
22. Belagu artinya sombong.
23. Ngintilin artinya mengikuti.
24. Ogah artinya tidak mau.
25. Saban artinya setiap.
Nah, itulah beberapa kosakata bahasa Betawi sehari-hari, Adjarian.
Tonton juga video berikut ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR