Integrasi nasional secara politis merupakan proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional atau negara Indonesia.
Integrasi nasional yang dilakukan secara politis ini sangat penting dalam menjaga keutuhan negara dari berbagai ancaman yang hadir dari luar.
Terlebih Indonesia merupakan negara demokrasi dan mengenal sistem partai politik.
Sehingga proses penyatuan dari keberagaman bisa dilakukan dengan kepemimpinan yang dipilih secara langsung oleh rakyat.
Nah, integrasi nasional ini dilindungi secara hukum dan oleh berbagai pihak yang bertanggung jawab sesuai kewajibannya, Adjarian.
Baca Juga: Kenali Macam-Macan Ancaman Terhadap Integrasi Nasional Indonesia
2. Integrasi Nasional secara Antropologis
Integrasi nasional secara antropologis adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda.
Dari perbedaan tersebut menciptakan keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.
Nah, perbedaan integrasi nasional secara politis dan antropologis ini terletak pada ruang lingkupnya.
Integrasi nasional secara antropolis hanya dilakukan melalui faktor kebudayaan sehingga ruang lingkupnya menjadi lebih terbatas.
Sementara integrasi nasional secara politis ruang lingkupnya lebih besar dan lebih menyeluruh.
Adjarian, itulah pembahasan soal Uji Kompetensi Bab 5 di halaman 168 tentang perbedaan integrasi nasional secara politis dan antropologis.
Tonton juga video berikut ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR