adjar.id – Pada masa pendudukannya, Jepang membentuk beberapa organisasi semimiliter di Indonesia.
Selain itu, juga dibentuk berbagai organisasi lain seperti organisasi sosial dan organisasi militer.
Jepang sendiri masuk ke Indonesia pada Januari 1942 melalui Ambon dan berhasil menguasai seluruh Maluku, Adjarian.
Jepang menjadikan Indonesia sebagai targetnya karena Indonesia kaya akan sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan industri Jepang.
O iya, kedatangan Jepang ini pada awalnya disambut dengan senang hati oleh rakyat Indonesia.
Namun, kedatangan Jepang tersebut pada dasarnya untuk meneruskan penjajahan Belanda yang sudah lama menyerap sumber daya Indonesia.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai beberapa organisasi semimiliter pada masa pendudukan Jepang yang merupakan materi sejarah kelas 11 SMA.
Berikut ini beberapa organisasi semimiliter pada masa pendudukan jepang. Simak, yuk!
“Jepang mendirikan berbagai organisasi di Indonesia, mulai dari organisasi militer, semimiliter, dan sosial.”
Baca Juga: Pembentukan Pemerintahan Militer Jepang saat Menjajah Indonesia
Organisasi Semimiliter pada Masa Pendudukan Jepang
Berikut ini beberapa organisasi semimiliter yang dibentuk Jepang di Indonesia, di antaraya:
1. Barisan Pemuda Asia Raya
Barisan Pemuda Asia Raya atau BPAR adalah organisasi yang diisi oleh para pemuda yang dilatih langsung oleh Jepang.
Pada organisasi ini, Jepang menanamkan semangatnya kepada para pemuda yang berada di tingkat pusat, yaitu Jakarta.
Barisan Pemuda Asia Raya tingkat pusat diresmikan pada tanggal 11 Juni 1942 dengan dipimpin oleh dr. Slamet Sudibyo dan S.A Saleh.
Nah, program latihannya diadakan Jepang dalam waktu tiga bulan dengan jumlah peserta yang tidak dibatasi.
Pada latihan tersebut Jepang menekankan tentang pentingnya semangat dan keyakinan, mengingat mereka akan menjadi pimpinan para pemuda.
“Pada Barisan Pemuda Asia Raya setiap pemuda boleh mengikuti program latihan yang diagendakan Jepang.”
Baca Juga: Periode Masa Pendudukan Jepang, Proklamasi, serta Kemerdekaan
2. Organisasi Seinendan
Organisasi Seinendan atau Korps Pemuda adalah organisasi para pemuda yang berusia 14 sampai 22 tahun.
Seinendan ini dibentuk pada 29 April 1943 dengan tujuan untuk melatih dan mendidik para pemuda Indonesia agar bisa menjaga dan mempertahankan Tanah Airnya sendiri.
Selain itu, bagi Jepang sendiri adanya organisasi ini bisa menambah tenaga cadangan untuk memperkuat usaha mencapai kemenangan dalam perang Asia Timur Raya.
Nah, pengkoordinasian kegiatan Seinendan sendiri diserahkan kepada para pengusaha setempat.
Misalnya, di daerah tingkat syu, ketuanya adalah syucokan sementara di diaerah ken, ketuanya adalah kenco dan seterusnya.
O iya, Jepang juga juga menggerakkan Seinendan bagian putri yang disebut dengan Josyi Seinendan.
Sampai akhir pendudukan Jepang, jumlah Seinendan telah mencapai 500.000 pemuda.
“Tokoh Indonesia yang pernah menjadi anggota Seinendan di antaranya Sukarni dan Latief Hendraningrat.”
Baca Juga: Jawab Soal Mengapa Rakyat Indonesia Menyambut Baik Kedatangan Jepang?
3. Organisasi Keibodan
Organisasi Keibodan atau Korps Kewaspadaan adalah organisasi semimiliter yang anggotanya para pemuda yang berusia 25 sampai 35 tahun.
Ketentuan utama untuk bisa masuk keibodan merupakan mereka yang berbadan sehat dan berkelakuan baik.
Nah, anggota Keibodan jika dilihat dari usianya jauh lebih matang dan lebih siap untuk membantu Jepang dalam keamanan dan ketertiban.
Tujuan dari pembentukan Keibodan adalah untuk membantu tugas polisi Jepang, seperti menjaga lalu lintas dan pengamanan desa.
Maka dari itu anggota Keibodan juga dilatih kemiliteran, Adjarian.
Pembina dari Keibodan adalah Departemen Kepolisian atau Keimubu dan di daerah syu dibina oleh bagian kepolisian.
Nah, Adjarian itulah beberapa organisasi semimiliter pada masa pendudukan Jepang di Indonesia.
Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut ini!
Pertanyaan |
Apa tujuan dari dibentuknya organisasi Seinendan? |
Petunjuk: Cek halaman 3. |
Tonton juga video berikut ini, ya!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR