adjar.id – Adjarian, sudah tahu perang menentang kekuasaan kolonial di Indonesia?
Nah, pada materi UTBK SBMPTN terdapat pembahasan tentang perang dalam menentang kekuasaan kolonial.
Kekuasaan kolonial di Indonesia sendiri berlangsung sangat lama, mulai dari bangsa Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris.
Akan tetapi, Belanda yang paling lama menguasai Indonesia, yaitu sekitar 3,5 abad lamanya.
Akibat dari lamanya kekuasan kolonial tersebut rakyat Indonesia membuat berbagai bentuk perlawanan berupa perang melawan kolonial.
O iya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kolonial adalah sesuatu yang berhubungan dengan sifat jajahan.
Jadi, kekuasan kolonial yaitu kekuasaan yang bersifat menjajah bangsa lain untuk mendapatkan keuntungan.
Nah, rakyat Indonesia yang dijajah kemudian melakukan berbagai bentuk perang di berbagai daerah.
Yuk, kita cari tahu macam-macam perang menentang kekuasaan kolonial berikut ini!
Baca Juga: Jawab Soal Sejarah Kelas 11 SMA, Dampak Positif Kebijakan Kolonial Belanda di Bidang Ekonomi
Perang Menentang Kekuasaan Kolonial
Berikut ini beberapa perang yang dilakukan rakyat Indonesia dalam menentang kekuasaan kolonial di Indonesia, di antaranya:
1. Perlawanan Rakyat Aceh
Perlawanan rakyat Aceh dipimpin oleh Sultan Salahudin Riayat Syah Kahar dalam melawan kekuasaan Portugis.
Akan tetapi, perlawanan pertama tersebut masih belum berhasil dan kemudian dilanjutkan oleh Sultan Iskandar Muda.
Perlawanan tersebut juga kembali menemukan kegagalan bagi rakyat Aceh.
2. Perlawanan Rakyat Maluku I
Perlawanan rakyat Maluku I terjadi pada tahun 1534 sampai 1570 yang dipimpin oleh Sultan Hairun dan berakhir dengan wafatnya Sultan Hairun.
Kemudian, perlawanan tersebut dilanjutkan oleh Sultan Baabullah dan berhasil mengusir Portugis dari Maluku tahun 1575.
Baca Juga: Sistem Ekonomi Nasional pada Awal Masa Kemerdekaan Indonesia
O iya, rakyat Maluku juga melakukan perlawanan di bawah pimpinan Sultan Nuku dan Tidore terhadap VOC.
3. Perlawanan Sultan Agung
Adanya monopoli perdagangan yang dilakukan VOC membuat Sultan Agung menyerang VOC di Batavia pada tahun 1628 dan 1629.
Akan tetapi, kedua penyerangan tersebut masih menemukan kegagalan.
4. Perlawanan Banten
Perlawanan Banten dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa yang menentang monopoli perdagangan VOC di Banten.
Perlawanan Banten berakhir setelah VOC menerapkan politik adu domba yang melibatkan anak Sultan Ageng Tirtayasa yaitu Sultan Haji.
5. Perlawanan Rakyat Makassar
Monopoli perdagangan di Makassar yang dilakukan VOC menjadi awal munculnya perlawanan rakyat Makassar.
Baca Juga: Dampak Perkembangan Kolonialisme dalam Bidang Pendidikan di Indonesia
Perlawanan ini dipimpin oleh Sultan Hasanuddin dan berakhir saat ada perjanjian Bongaya pada 1667.
6. Perlawanan Rakyat Maluku II
Perlawanan rakyat Maluku II dipimpin oleh Pattimura atau Thomas Matulesy yang terjadi karena adanya monopoli rempah-rempah dan kerja rodi.
Perlawanan ini dimulai dengan adanya pembakaran perahu-perahu Belanda pada 15 Mei 1817 dan berakhir saat Pattimura dihukum mati.
7. Perang Diponegoro
Perang Diponegoro terjadi karena Belanda melakukan patok yang melewati makam leluhur Diponegoro.
Perlawanan ini meluas ke berbagai wilayah seperti Banyumas dan Kedu dan selesai dengan adanya taktik benteng stelsel yang menguras kas Belanda.
Nah, itu tadi Adjarian, perang menentang kekuasan kolonial yang salah satunya adalah perlawanan rakyat makassar.
Baca Juga: Sejarah Lahirnya VOC di Indonesia, Materi Sejarah Kelas 11 SMA
Tonton juga video berikut ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR