adjar.id - Indonesia merupakan negara beriklim tropis dan memiliki dua musim, yakni musim kemarau dan musim penghujan.
Di musim penghujan, hujan sering turun, Adjarian.
Proses terjadinya hujan bermula dari kuatnya panas matahari, kemudian menyebabkan penguapan yang membentuk awan konveksi.
Akibat adanya gaya gravitasi, awan tersebut nantinya akan jatuh menjadi hujan yang turun ke permukaan bumi. Namun, tidak semua awan dapat menyebabkan hujan.
Lantas, apa saja ragam awan yang dapat menghasilkan hujan? Bagaimana ciri-cirinya?
Yuk, kita cari tahu bersama!
Jenis Awan Penghasil Hujan
1. Awan Kumolonimbus (Cu-Ni)
Awan ini terkenal sebagai awan yang menghasilkan hujan deras diikuti dengan petir, guntur, dan angin lebat.
Baca Juga: Mengapa Warna Awan Bisa Menghitam saat Cuaca Mendung?
Kombinasi antara awan kumolonimbus dan awan sirostratus dapat menyebabkan angin puting beliung.
Ciri-ciri awan kumolonimbus di antaranya adalah:
2. Awan Nimbostratus (Ni-St)
Persebaran awan nimbostratus cukup luas yang mana dapat menimbulkan hujan gerimis.
Baca Juga: Masuk Musim Hujan, Ini 4 Hal yang Harus Diperhatikan saat Berkendara
Letak awan ini pun tidak terlalu tinggi, hanya di antara 600 hingga 3000 meter saja, Adjarian.
Bentuk awan nimbostratus abstrak. Bentuknya biasanya tidak beraturan dengan warna keabu-abuan
Ciri-ciri awan nimbostratus adalah:
3. Awan Stratokumulus
Letaknya yang sangat dekat dengan bumi. Jika kita memandang langit, biasanya awan ini terlihat sangat jelas, Adjarian.
Baca Juga: Mengapa Petir Menyambar Tempat yang Tinggi?
Awan stratokumulus dapat menyebabkan hujan yang tidak terlalu deras.
Bentuknya bulat, biasanya akan berkumpul atau terpisah secara terstruktur.
Ciri-ciri awan stratokumulus ialah:
4. Awan Stratus
Adanya awan stratus dapat menjadi penanda kestabilan tekanan udara yang ada di atmosfer, Adjarian.
Baca Juga: Seberapa Panas Suhu Awan Panas Gunung Berapi?
Awan ini akan muncul pada saat cuaca panas yang kemudian tiba-tiba turun hujan ringan.
Awan ini berwujud lapisan tipis dan lebar, dengan warna putih keabu-abuan.
O iya, jika kita melihat ke langit, awan ini biasanya akan sangat teratur.
Namun demikian, awan stratus juga bisa berwujud tebal hingga menutupi sinar matahari.
Ciri-ciri awan stratus:
Baca Juga: Bagaimana Proses Terjadinya Petir? #AkuBacaAkuTahu
5. Awan Altostratus
Awan altostratus berwujud lembaran tipis yang membentuk jalur keabu-abuan.
O iya, kita dapat melihat awan ini ketika senja atau malam hari.
Oleh karena memiliki kandungan uap air yang banyak, awan ini dapat menyebabkan hujan ringan atau vigra. Vigra merupakan jenis hujan yang tidak sampai ke tanah, Adjarian.
Ciri-ciri awan altodtratus:
Baca Juga: Mengapa Pelangi Tidak Selalu Muncul setelah Hujan?
6. Awan Altokumulus
Persebaran awan altokumulus cukup teratur dan dapat menutupi hampir seluruh permukaan langit.
Bentuk awan altokumulus bulat kecil mirip dengan kapas. Awan ini dapat menyebabkan hujan deras dengan kilat dan petir.
Nah, itulah macam-macam awan penghasil hujan dan ciri-cirinya, Adjarian.
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR