adjar.id – Adjarian, penjajahan Portugis membuat adanya perlawanan rakyat Maluku.
Maluku merupakan salah satu pulau di Nusantara yang memiliki sumber kekayaan rempah-rempah sehingga menjadi incaran bagi bangsa Barat.
Dalam buku Sejarah Indonesia kelas 11 SMA edisi revisi 2017 terdapat satu soal dalam Latih Uji Kompetensi di halaman 101.
Pada soal Latih Uji Kompetensi tersebut, kita diminta untuk menceritakan mengenai perlawanan rakyat maluku terhadap dominasi Portugis.
Baca Juga: Pengaruh Sistem Tanam Paksa pada Masa Penjajahan
Maka dari itu, agar bisa menjadi sumber referensi bagi Adjarian, kali ini kita akan menjawab soal tersebut yang juga menjadi materi sejarah kelas 11 SMA.
Portugis menjadi negara Eropa pertama yang berhasil berlayar sampai ke Maluku, tepatnya pada tahun 1521 M.
Awalnya hubungan Portugas dan rakyat Maluku berawal baik, akan tetapi lama kelamaan portugis ingin menguasai Maluku untuk menguasai rempah-rempah.
Yuk, kita simak penjelasan mengenai perlawanan rakyat Maluku terhadap Portugis berikut ini!
Awal Kedatangan Portugis
Portugis berhasil masuk ke kepulauan Maluku pada tahun 1521 M, yang di mana pusat aktivitasnya berada di Ternate.
Kemudian orang-orang spanyol memasuki kepulauan Maluku yang memusatkan kedudukannya di Tidore.
Persaingan Portugis dan Spanyol terus memuncak, di mana bangsa-bangsa Eropa ingin menguasai perdagangan di Maluku.
Pada tahun 1929 terjadi peran antara Tidore melawan Portugis, penyebabkan karena kapal-kapal Portugis menambaki jung-jung dari Banda yang akan membeli cengkeh di Tidore.
Baca Juga: Sejarah Masuknya Portugis ke Indonesia, Materi Sejarah Kelas 11 SMA
Perang kemudian terjadi antara Todore melawan Portugis, di mana Portugis mendapat dukungan dari Ternate dan Bacan.
Portugis akhirnya bisa mendapat kemenangan sehingga Portugis semakin sombong dan berlaku kasar terhadap rakyat Maluku.
Kemudian, upaya monopoli semakin dilakukan oleh Portugis, sehingga muncul sering terjadi perlawanan yang dilakukan rakyat Maluku.
O iya, persaingan antara Portugis dan Spanyol berakhir dengan adanya Perjanjian Tordesillas, sebagai perjanjian perdamaian antara Portugis dan Spanyol.
Perlawanan Rakyat Maluku Terhadap Portugis
Adanya kesewenang-wenangan Portugis yang semakin memuncak, membuat rakyat Maluku melakukan perlawanan pada tahun 1565.
Perlawanan rakyat Maluku dilakukan oleh rakyat Ternate di bawah pimpinan Sultan Khaerun atau Hairun.
Sultan Khaerun sendiri menyerukan agar seluruh rakyat dari Jawa sampai Papua untuk angkat senjata melawan kolonial Portugis.
Portugis mulai kewalahan dan menawarkan perundingan terhadap Sultan Kaerun, akhirnya karena pertimbangan kemanusiaan, Sultan Kaerun menerima ajakan Portugis.
Pada tahun 1570, perundingan dilaksanakan di Benteng Sao Paolo, akan tetapi, hak ini hanyalah tipu muslihat dari Portugis saja, Adjarian.
Baca Juga: Jawab Soal yang Dimaksud Pelayaran Hongi dan Praktiknya oleh VOC
Nah, saat perundingan terjadi, Sultan Kaerudin kemudian di tangkap dan nyawanya hilang.
Hal ini membuat perilaku Portugis tidak mengenal perikemanusiaan, di mana demi keuntungan ekonomi, portugis telah merusak sendi-sendi kehidupan.
Akhirnya perjuangan dilanjutkan di bawah pimpinan Sultan Baabullah, di mana semangat rakyat Maluku semakin berkobar setelah mengetahui Portugis tidak mengenal nilai-nilai kemanusiaan.
Nah, itulah tadi perlawanan rakyat Maluku terhadap Portugis yang bisa menjadi sumber referensi Adjarian dalam menjawab soal Latih Uji Kompetensi di halaman 101.
Tonton juga video berikut ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR