adjar.id - Saat ini, varian Omicron sedang membuat khawatir para peneliti.
Varian Omicron atau varian B.1.1.529 adalah varian baru virus corona penyebab penyakit yang disebut dengan COVID-19.
Varian Omicron sendiri ditemukan pertama kali di Afrika Selatan.
WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia telah menetapkan varian Omicron sebagai Variant of Concern (VoC).
Baca Juga: Sedang Jadi Sorotan, Apa Saja Gejala Varian Baru COVID-19 Omicron?
Sejak pandemi COVID-19 melanda dunia, berbagai varian memang terus bermunculan, Adjarian.
Sebelum varian Omicron, beberapa varian yang telah terdeteksi antara lain adalah varian Alpha, Beta, Gamma, Delta, Epsilon, Zeta, Eta, Theta, Iota, Kappa, dan Lambda.
Nah, mengapa varian Omicron yang muncul baru-baru ini membuat para peneliti begitu khawatir, ya?
Kekhawatiran Para Peneliti atas Varian Omicron
Berikut ini beberapa alasan mengapa varian Omicron membuat para peneliti khawatir, Adjarian.
1. Kasus COVID-19 Melonjak
Dugaan sementara ini, varian Omicron menjadi penyebab melonjaknya kasus COVID-19 di Gauteng, Afrika Selatan.
Sebab, terjadinya lonjakan kasus bersamaan dengan terdeteksinya varian Omicron oleh ilmuwan.
Baca Juga: 3 Varian Virus Corona yang Sudah Masuk dan Menyebar di Indonesia, Waspadai Gejalanya
2. Memiliki Mutasi yang Tak Biasa
Genom varian baru Omicron mengandung konstelasi mutasi yang tak biasa.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur CERI Prof Tulio de Oliveria PhD sebagaimana dilansir dari laman Kompas.com.
Nah, mutasi tersebut dikhawatirkan dapat mendukung virus dalam menghindari sistem kekebalan atau meningkatkan penularan.
Ilmuwan mengkhawatirkan varian Omicron bisa menghalangi keefektifan antibodi vaksin.
3. Lebih Mudah Masuk Sel Inang
Para peneliti juga mengkhawatirkan varian Omicron mempunyai mutasi yang dapat membuatnya lebih mudah untuk bisa masuk sel inang.
Sebab, hal tersebut dapat mengakibatkan peningkatan risiko penularan, Adjarian.
Di samping itu, varian Omicron juga mempunyai mutasi yang ada di dalam tubuh.
Mutasi tersebut disebut-sebut mampu membuatnya memiliki kekebalan bawaan atas patogen yang dijumpai.
Baca Juga: Mengenal Varian Lambda, Varian Baru Virus Corona yang Sudah Menyebar di Berbagai Negara
4. Vaksinasi Belum Rata
Program vaksinasi memang sudah digalakkan oleh pemerintah berbagai negara di dunia.
Sayangnya, sejauh ini cakupan vaksin belum bisa tersebar secara merata.
Masih dilansir dari sumber yang sama, kesenjangan vaksin dalam waktu yang lama menurut Dr Daniel Griffin, seorang ahli virologi Universitas Columbia dapat membuat virus corona terus beradaptasi dengan sistem kekebalan tubuh, Adjarian.
Dr Griffin juga berspekulasi bahwa virus bisa jadi suah berevolusi di tubuh orang yang belum divaksin dan di orang yang sistem kekebalan tubuhnya terganggu.
Nah, itulah beberapa hal yang membuat para peneliti khawatir dengan varian baru Omicron, Adjarian.
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR