adjar.id - Ada beberapa antonim "sekuler". Tahukah Adjarian apa saja antonim kata sekuler?
Beberapa dari Adjarian mungkin sudah tahu antonim dari kata tersebut.
Namun, beberapa mungkin hanya baru pernah mendengar kata tersebut. Bahkan, beberapa mungkin ada yang sama sekali belum pernah mendengarnya.
Nah, kali ini kita akan mencoba mencari tahu apa antonim dari sekuler.
O iya, jangan terkecoh mendefinisikan antonim, Adjarian.
Antonim bukanlah lawan kata melainkan lawan dari makna suatu kata.
Baca Juga: Perbedaan Sinonim dan Antonim serta Contoh-contohnya
Maka, jika kita mau mencari tahu apa antonim dari sekuler, yang harus kita lakukan pertama kali adalah mencari tahu apa arti dari sekuler.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sekuler adalah bersifat duniawi atau kebendaan (bukan bersifat keagamaan atau kerohanian).
Nah, dalam tanda kurung kita membaca bukan bersifat keagamaan atau kerohanian.
Jadi bisa kita duga bahwa antonim dari sekuler merupakan hal-hal yang berkaitan dengan keagamaan atau kerohanian.
Beberapa di antara Adjarian mungkin pernah mendengar penggunaan kata sekuler.
Misalnya dalam frasa negara sekuler.
Apa itu negara sekuler?
Baca Juga: Contoh Soal, Jawaban, dan Pembahasan Seputar Sinonim dan Antonim
Negara sekuler adalah konsep negara yang memandang agama secara netral.
Negara sekuler tidak memiliki agama nasional.
Negara sekuler adalah negara yang tidak mempermasalahkan agama dari warganya.
Jadi, mereka akan menganggap setara dan memperlakukan warganya secara setara baik para warga yang memeluk agama tertentu atau warga yang tidak mengimani suatu agama.
Antonim Sekuler
Kita sudah mengetahui kalau sekuler adalah hal-hal yang bersifat duniawi atau kebendaan dan bukan bersifat keagamaan atau kerohanian.
Nah, beberapa antonim dari sekuler antara lain adalah:
1. Suci
2. Kudus
3. Sakral
4. Tahir
5. Keramat
Baca Juga: Mengenal Pengertian Sinonim dan Antonim dalam Bahasa Indonesia
6. Luhur
7. Surgawi
8. Magis
9. Mistis
10. Zakiah
Nah, itulah antonim kata sekuler, Adjarian.
Penulis | : | Irfan Sholeh |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR