adjar.id - Apakah Adjarian hobi melukis atau menggambar?
Untuk dapat membuat sebuah karya seni lukis, diperlukan alat dan bahan.
Alat dan bahan adalah faktor utama dalam proses pembuatan karya seni lukis.
Alat dan bahan ini ada bermacam-macam.
Baca Juga: Macam-Macam Tema dalam Pembuatan Karya Seni Lukis
Setiap pelukis juga bisa menggunakan alat dan bahan yang berbeda-beda.
Itu di antaranya karena jenis dan gaya lukisan setiap pelukis juga berbeda.
Nah, kita cari tahu beberapa alat dan bahan untuk berkarya seni lukis, yuk!
"Dengan alat dan bahan yang tepat, pelukis dapat melukis dengan hasil yang maksimal."
Alat dan Bahan untuk Melukis
1. Pastel dan Krayon
Pastel adalah sebuah bahan yang dibentuk menggunakan pasta minyak dan juga pewarna.
Kedua bahan tersebut diolah menjadi bahan yang lembut dan mudah bercampur. Tetapi krayon jenis ini mudah habis dan meninggalkan remahan.
Sedangkan untuk pastel, pastel adalah suatu alat yang terbuat dari lilin dan juga minyak.
Kedua bahan tersebut diolah menggunakan bahan pewarna yang lembut.
Baca Juga: Macam-Macam Tujuan Berkarya Seni Lukis
2. Cat Pewarna
Ada beragam jenis cat, seperti cat air, cat minyak, dan cat akrilik.
Setiap jenis cat memberikan kesan yang berbeda, Adjarian.
"Kita bisa menggunakan krayon, pastel, ataupun cat untuk melukis."
3. Kuas
Umumnya, pelukis melukis dengan menggunakan kuas, terutama jika menggunakan cat.
Ada enam jenis kuas standar yang biasa digunakan oleh para pelukis sesuai dengan kebutuhan dalam proses karya seni lukisnya.
Baca Juga: Definisi Seni Lukis dan Pendapat dari Para Ahli
4. Kanvas
Kanvas biasanya digunakan sebagau media untuk melukis.
O iya, kanvas ini dibentuk dengan satu bahan saja, lo! Kanvas dibuat dari bahan linen atau dari bahan katun.
Nah, itu adalah beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan seni lukis.
Sekarang, yuk, coba jawab soal di bawah ini!
Pertanyaan |
Apa saja alat dan bahan dalam membuat karya seni lukis! |
Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3. |
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Abby Wijaya |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR