adjar.id - Apakah Adjarian pernah mendengar istilah angin duduk?
Yap, angin duduk adalah suatu gangguan kesehatan.
Gejala penyakit angin duduk mirip dengan masuk angin.
Maka dari itu, tidak jarang angin duduk disepelekan.
Baca Juga: 3 Penyakit yang Merusak Rangka dan Cara Memelihara Kesehatan Rangka Tubuh
Padahal sebenarnya angin duduk bisa berbahaya karena berkaitan dengan penyakit jantung, Adjarian.
Nah, sebenarnya apa itu angin duduk? Apa saja gejala atau ciri-ciri angin duduk?
Yuk, kita cari tahu bersama-sama!
Apa yang Dimaksud Angin Duduk?
Dalam istilah medis, angin duduk disebut dengan angina pectoris.
Angin duduk adalah kondisi yang merujuk pada nyeri dada karena aliran darah ke jantung terganggu.
Jika aliran darah terganggu, maka organ jantung bisa kekurangan darah dan juga oksigen, Adjarian.
Baca Juga: 5 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Flu, Salah Satunya Sup Ayam
Ada dua jenis angin duduk, yakni:
1. Angina Mikrovaskuler
Angina mikrovaskuler ini ialah angin duduk yang merujuk pada nyeri dada yang terjadi tanpa penyumbatan pembuluh darah arteri koroner.
2. Angina Prinzmetal
Angina Prinzmetal adalah angin duduk yang biasanya terjadi saat beristirahat dan cenderung lebih menyakitkan.
Angin duduk ini biasanya juga lebih cenderung menyerang perempuan, Adjarian.
Gejala Angin Duduk
Ada beberapa gejala atau ciri-ciri angin duduk.
Berikut ini beberapa cirinya berdasarkan Johns Hopkins Medicine sebagaimana dilansir dari laman Kompas.com:
1. Rasa sakit di area sekitar bawah tulang dada yang mana rasanya seperti ditekan, dicubit, atau diremas
2. Dada terasa tidak nyaman dan menjalar ke area lain seperti leher, bahu, lengan, punggung, bahkan rahang.
3. Rasa nyeri di sekitar leher, punggung atas, engan, atau cuping telinga.
Baca Juga: Sering Sakit Kepala? Inilah 4 Cara Sederhana untuk Mengatasinya
4. Sesak napas.
5. Badan terasa lemah.
6. Kelelahan.
Kelelahan tersebut terjadi padahal tubuh tidak sedang melakukan aktivitas yang berat atau lebih ekstra dari biasanya.
Nah, itulah gambaran tentang apa itu angin duduk, Adjarian. Setelah istirahat, biasanya gejala akan membaik dalam beberapa menit.
Namun, jika tidak kunjung membaik sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Source | : | Kompas.com,alodokter |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR