adjar.id - Adjarian suka membaca dongeng? Ataukah Adjarian lebih suka mendengarkan dongeng?
Wah, keduanya sama-sama seru, lo. Baik membaca maupun mendengarkan dongeng, keduanya sama-sama bisa menghibur kita.
Nah, lebih serunya lagi, sekarang kita bisa mendengarkan dongeng kapan pun dan di manapun, lo.
Yap, kita bisa mendengarkan dongeng dari Bobo melalui Podcast Dongeng Pilihan Orangtua.
Tidak perlu khawatir bakal bosan karena ada berbagai judul dongeng yang menarik untuk disimak.
Nah, salah satu dongeng yang tidak boleh dilewatkan adalah dongeng berjudul Pangeran yang Sabar.
Baca Juga: Mengenali Jenis-Jenis Buku Fiksi dalam Kesusastraan Indonesia
Episode 1: Pangeran yang Sabar
Seorang pangeran bernama Alfonz memimpin kerajaannya dengan sangat sabar.
Meskipun ia memiliki pekerja yang sangat lambat, ia tetap menunggu mereka dengan sabar.
Hingga suatu hari, datang pasukan besar dari luar kastil yang membawa bendera merah yang akan mengubah keadaan.
Hal apa yang akan dilakukan oleh pasukan itu?
Adjarian bisa langsung dengarkan di tautan ini: Dongeng Pilihan Orangtua.
Ingin Membuat Dongeng Sendiri? Ikuti Tips Ini
Ada banyak cerita seru yang bisa kita gunakan untuk kegiatan mendongeng, mulai dari kisah dongeng klasik hingga cerita rakyat.
Namun, kita juga bisa membuat cerita sendiri sebelum mendongeng, lo. Cerita yang dibuat harus seru supaya menarik perhatian para penonton.
Kalau ingin mencoba membuat cerita dongeng sendiri, ikuti lima tips ini, yuk!
Baca Juga: Cara Menulis Cerita Fantasi yang Benar dalam Bahasa Indonesia
1. Menentukan Tokoh
Pertama, kita harus menentukan tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita kita, boleh tokoh hewan ataupun manusia.
Kita bisa lebih dulu membayangkan bagaimana bentuk fisiknya, apakah tokoh itu merupakan seekor buaya yang besar ataukah seorang anak perempuan berambut panjang.
Bayangkan juga sifatnya, apakah dia itu riang, penyendiri, pemarah, sombong, atau sifat-sifat lainnya.
Adjarian juga bisa menuliskannya supaya bisa tetap mengingatnya, terutama jika kita membuat lebih dari dua tokoh.
Setelah itu, berikan nama untuk tokoh-tokoh yang kita buat. Gunakanlah nama yang mudah diingat.
2. Menentukan Konflik
Setiap tokoh pasti ada konflik atau masalah. Misalnya si buaya yang sombong memiliki masalah yaitu tidak punya teman.
Atau misalnya si tokoh menginginkan sesuatu tapi harus berjuang lebih dulu untuk mendapatkannya.
Konflik ini akan membuat cerita menjadi semakin seru.
Baca Juga: Mengenal Cerita Fantasi, Jenis-Jenis, Ciri-Ciri dan Strukturnya
3. Membuat Jalan Cerita
Setelah kita membuat konflik tokoh, kita bisa lanjutkan dengan membuat jalan cerita.
Misalnya, kenapa tokoh bisa mendapatkan konflik itu dan bagaimana caranya tokoh mencari jalan keluar untuk menyelesaikannya.
Kita juga bisa menentukan latar tempat dari cerita itu, bisa di hutan, kota, ataupun di negeri dongeng.
4. Menuliskan Cerita
Kalau sudah membuat konsep cerita, saatnya kita menuliskan cerita dengan menggunakan kalimat.
Tentukan sudut pandang mana yang akan digunakan, apakah sudut pandang orang pertama atau sudut pandang orang ketiga.
Kita juga bisa menambahkan dialog saat tokoh sedang berbicara dengan tokoh lain supaya tidak membosankan.
Baca Juga: Pengertian Cerita Fabel, Ciri-Ciri, Unsur-Unsur, dan Strukturnya
5. Terus Berlatih Membuat Cerita
Jika sudah berhasil membuat satu cerita, jangan cepat puas, Adjarian.
Kita harus terus berlatih membuat cerita-cerita lain supaya kemampuan kita semakin terasah dengan baik.
Nah, dengan begitu, nantinya kita bisa mendongeng dengan banyak cerita yang kita buat sendiri.
#MendongenguntukCerdas
(Penulis: Iveta Rahmalia, Cirana Merisa)
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR