adjar.id - Pernahkah Adjarian mendengar atau menemukan istilah sinkronik dan diakronik?
Yap, mungkin Adjarian menemukan kedua istilah tersebut saat sedang belajar sejarah.
Sinkronik dan diakronik sebenarnya merupakan kemampuan berpikir yang dibutuhkan setiap orang yang mempelajari sejarah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sejarah sendiri adalah pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi dalam masa lampau.
Baca Juga: Mengenal Pengertian Ilmu Sejarah, Materi Sejarah Kelas 10 SMA
Nah, jadi sebenarnya apa yang dimaksud dengan sinkronik dan diakronik?
Bagaimana contoh penerapan konsep sinkronik dan diakronik dalam ilmu sejarah?
Supaya tidak bingung, simak penjelasannya berikut ini, yuk!
"Dalam mempelajari sejalah, dibutuhkan konsep berpikir sinkronik dan diakronik."
Apa Itu Sinkronik?
Di dalam KBBI tidak terdapat istilah sinkronik, melainkan sinkronis.
Menurut KBBI, sinkronis berarti bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi dalam suatu masa yang terbatas.
Istilah sinkronik berasal dari bahasa Yunani, yakni syn yang berarti 'dengan' dan khronos yang berarti 'waktu' atau 'masa'.
Sinkronik berarti dalam hal waktu menyempit, tetapi dalam hal ruang melebar.
Pendekatan sinkronik menganalisa suatu hal pada suatu waktu tertentu. Waktu menjadi titiknya yang tetap.
Baca Juga: Sejarah Masuknya Portugis ke Indonesia, Materi Sejarah Kelas 11 SMA
Pendekatan tersebut menekankan pada struktur dan tidak menghasilkan kesimpulan atas perkembangan suatu peristiwa.
Contoh penerapan konsep sinkronik misalnya pada peristiwa Sumpah Pemuda.
Peristiwa tersebut dianalisis sebagaimana yang terjadi pada masa itu, misalnya dicari tahu seperti apa aspek sosial dan politiknya.
"Pendekatan sinkronik menyempit dalam waktu dan melebar dalam ruang."
Apa Itu Diakronik?
Sama seperti istilah sinkronik, di dalam KBBI juga tidak ada istilah diakronik, Adjarian. Namun, ada istilah diakronis.
Arti diakronis di sana adalah bersifat historis atau berkenaan dengan pendekatan terhadap bahasa dengan melihat perkembangan sepanjang waktu.
Istilah diakronik berasal dari bahasa latin, yakni dia yang berarti 'melalui' atau 'melampaui' dan chronicus yang berarti 'waktu'.
Nah, dalam pendekatan diakronik waktu memanjang, sementara ruang menyempit.
Konsep diakronik berarti menuntut kita untuk berpikir secara kronologis atau berurutan.
Baca Juga: Sejarah Lahirnya VOC di Indonesia, Materi Sejarah Kelas 11 SMA
Menurut KBBI, kronologis berarti menurut urutan waktu (dalam penyusunan sejumlah kejadian atau peristiwa).
Pendekatan diakronik memungkinkan kita untuk mengetahui alasan suatu peristiwa dapat terjadi berdasarkan kondisi sebelumnya.
Diakronik adalah pendekatan yang sangat mementingkan proses atas terjadinya suatu peristiwa.
Sebagai contoh, di balik peristiwa Sumpah Pemuda, jauh sebelumnya rupanya ada organisasi kedaerahan yang sudah berjuang dan akhirnya bersatu dan melahirkan persatuan.
"Pendekatan diakronik memanjang dalam waktu dan menyempit dalam ruang."
Konsep Sinkronik, Diakronik, dan Sejarah
Sejarah selalu berkaitan dengan ruang dan waktu, Adjarian.
Apa yang dimaksud dengan ruang? Ruang berarti tempat suatu peristiwa terjadi.
Sementara itu, waktu berarti waktu atau masa saat suatu peristiwa terjadi.
Baca Juga: Teks Cerita Sejarah: Pengertian, Ciri, Struktur, dan Jenisnya
Pengungkapan sejarah yang selalu berkaitan dengan ruang juga waktu tersebut membutuhkan pendekatan sinkronik dan diakronik.
Konsep sinkronik dan diakronik berperan besar dalam proses rekonstruksi suatu sejarah.
Nah, itulah gambaran tentang konsep sinkronik dan diakronik dalam sejarah, Adjarian.
Sekarang, kita jawab pertanyaan di bawah ini, yuk!
Pertanyaan |
Sebutkan perbedaan sinkronik dan diakronik! |
Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3. |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR