5. Lomba Panjat Pinang
Panjat pinang adalah perlombaan yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.
Perlombaan ini dulunya dikenal sebagai de Klimmast, yang memiliki arti, yaitu 'memanjat tiang’.
Pada masa itu panjat pinang, digelar setiap 31 Agustus untuk merayakan hari ulang tahun Ratu Belanda, Wilhelmina.
Tidak hanya itu, masyarakat Belanda juga mengadakan lomba ini saat mereka memiliki acara penting seperti pernikahan, hajatan, dan lainnya.
Pada zaman dahulu, para penjajah akan memasang batang pohon pinang yang telah dilumuri minyak atau oli di sebuah tanah lapang.
Bedanya, pada zaman itu hadiah yang diperebutkan adalah bahan pokok seperti beras, minyak, roti, gula, tepung, dan pakaian.
Pada zaman dahulu, barang tersebut merupakan sebuah kemewahan bagi masyarakat Indonesia yang hidup serba dalam kekurangan.
Saat itu, masyarakat Indonesia bersusah payah memanjat dan meraih hadiah, para penjajah akan menyaksikan dari bawah dan menilai hal ini sebagai lelucon saat banyak orang yang terjatuh.
Baca Juga: 4 Cara Menambah Tinggi Badan, Apa Saja yang Bisa Kita Lakukan?
6. Lomba Bakiak
Lomba tradisional lainnya adalah lomba bakiak, ya, Adjarian.
Bakiak adalah sendal dengan ukuran yang terbilang cukup sangat panjang dan tidak biasa.
Nah, umumnya bakiak akan dipakai oleh dua sampai tiga orang.
Setiap kelompok diwajibkan untuk kompak agar dapat menjadi yang tercepat dan sampai ke garis akhir.
O iya, perlombaan ini juga tidak lepas dari makna kemerdekaan Indonesia, ya.
Salah satu pesannya adalah gotong royong guna mencapai kemerdekaan.
Nah Adjarian, itulah makna dibalik semua perlombaan 17 agustus, ya!
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR