adjar.id - Apakah Adjarian pernah melihat petir?
Umumnya, kita seringkali melihat petir saat musim hujan.
Bunyi petir akan disusul dengan bunyi guntur dan turunnya hujan, lo.
Petir adalah kilatan listrik yang terang yang dihasilkan oleh badai petir. Semua badai petir menghasilkan petir dan sangat berbahaya.
Baca Juga: Manfaat Air Kelapa bagi Kesehatan Tubuh, Menurunkan Tekanan Darah
Jika Adjarian mendengar suara guntur, maka dapat dipastikan sebelumnya petir telah menyambar, karena cahaya merambat lebih cepat daripada suara.
Petir membunuh dan melukai lebih banyak orang setiap tahun daripada badai atau tornado; antara 75 sampai 100 orang.
Nah, mari kita simak penjelesan di bawah ini tentang apa yang menyebabkan terjadinya petir, ya!
Penyebab Terjadinya Petir
Seperti yang Adjarian ketahui, petir adalah arus listrik.
Di dalam awan petir di langit, banyak bongkahan es kecil atau tetesan hujan beku yang bertabrakan satu sama lain saat bergerak di udara.
Semua tumbukan itu menghasilkan muatan listrik.
Setelah beberapa saat, seluruh awan terisi dengan muatan listrik.
Muatan positif atau proton terbentuk di bagian atas awan dan muatan negatif atau elektron terbentuk di bagian bawah awan.
Baca Juga: Mengenal 4 Fakta Hebat Mengenai Bintang yang Tidak Banyak Orang Tahu
Karena berlawanan menarik, itu menyebabkan muatan positif menumpuk di tanah di bawah awan.
Muatan listrik dasar terkonsentrasi di sekitar apa pun yang menempel, seperti gunung, orang, atau pohon tunggal.
Muatan yang datang dari titik-titik ini akhirnya terhubung dengan muatan yang turun dari awan dan terjadi sambaran petir, lo.
Panas Petir
Panas petir adalah sekitar 54.000 derajat Fahrenheit atau hampir 30.000 derajat celcius, Adjarian.
Hal tersebut membuat petir enam kali lebih panas dari permukaan matahari!
Warna Petir
Petir tampak jelas atau berwarna putih-kuning, akan tetapi, hal tersebut sangat tergantung pada latar belakangnya.
Baca Juga: Ini Dia Asal-Usul Nama Planet di Tata Surya, dari Nama Para Dewa
Penyebab Guntur
Guntur terjadi disebabkan oleh adanya kilat, ya, Adjarian.
Ketika sambaran petir bergerak dari awan ke tanah, hal tersebut sebenarnya membuka lubang kecil di udara, yang disebut saluran (a channel).
Setelah cahaya hilang, udara kembali masuk dan menciptakan gelombang suara yang kita dengar sebagai guntur.
Alasan kita melihat kilat sebelum mendengar guntur adalah karena cahaya merambat lebih cepat daripada suara, ya.
Cara Mengetahui Petir Didekat Kita
Jika melihat awan mulai gelap, kemungkinan untuk kilat hadir pun tinggi.
Akan tetapi, hal pertama yang dapat kita lakukan adalah mendengarkan guntur terlebih dahulu.
Jika kita mendengar guntur, maka kita harus langsung masuk ke dalam ruangan atau ke dalam mobil, ya.
Mengapa? karena kita bisa tersambar petir, lo.
O iya, jika rambut berdiri tegak dan kulit sedang kesemutan, kesempatan untuk tersambar petir juga sangat besar, lo.
Baca Juga: Kita Diwajibkan untuk Memakai Sabuk Pengaman saat Berkendara, Sudah Tahu Sejarah Seat Belt?
Seberapa Jauh Kita dapat Melihat Petir dan Mendengar Guntur?
Saat badai petir yang jauh, sambaran petir dapat terlihat sejauh 100 mil dari kita.
Akan tetapi, hal ini tergantung pada ketinggian sambaran petirnya, ya.
Selain itu kejernihan udara dan ketinggian kita juga, lo.
O iya, guntur juga memiliki perbandingan jangkauan deteksi yang jauh lebih pendek, umumnya, kurang dari 15 mil di lingkungan pedesaan yang tenang.
Tidak hanya itu, 5 mil di lingkungan kota yang juga bising, ya.
Saat badai petir yang jauh, sambaran petir dapat terlihat sejauh 100 mil dari kita, tergantung pada ketinggian sambaran petir, kejernihan udara, dan ketinggian kita.
Nah Adjarian, itulah fakta mengenai petir dan guntur yang wajib kita ketahui, ya!
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR