adjar.id - Adjarian, pernahkah kalian merasa sakit gigi setelah mengonsumsi daging kambing?
Terlebih lagi, di saat kita setelah mengonsumsi daging kambing.
Nah, sebelumnya, ketika menyantap daging ayam atau tempe, gigi terasa baik-baik saja.
Baca Juga: Benarkah Pencipta Permen Gulali Adalah Seorang Dokter Gigi?
Mengapa, waktu mengonsumsi kambing jadi sakit gigi, ya?
Yuk, kita cari tahu alasannya di bawah ini!
Penyebab Sakit Gigi setelah Mengonsumsi Daging Kambing
Beberapa studi menunjukkan beberapa penyebab mengonsumsi daging kambing, yaitu:
1. Daging Kambing Memiliki Banyak Serat
Baca Juga: Apakah Setelah Bangun Tidur Kita Perlu Menggosok Gigi Lebih Dulu?
Dibandingkan dengan daging ayam, daging kambing memiliki serat yang jauh lebih banyak.
Jangan heran, ketika kita sedang makan daging kambing terasa keras dan berserat.
Ketika mengonsumsi daging yang keras dan berserat risiko daging menyelip di sela-sela gigi juga dapat mengakibatkan gigi terasa sakit.
2. Terdapat Lubang Gigi yang Tak Terlihat
Selain mengonsumsi daging yang keras, sakit gigi juga dapat diakibatkan dengan lubang gigi, lo.
Nah, beberapa lubang yang berada di dalam gigi juga terkadang tidak dapat dilihat secara langsung.
Adjarian, harus berkonsultasi langsung dengan dokter gigi.
Sebab, dengan ada gigi yang berlubang sisa makanan akan masuk ke dalamnya.
Lalu, gigi kita akan terasa sakit dan nyeri.
Baca Juga: Mengenal Siwak, Sikat Gigi yang Sudah Ada Sejak 7000 Sebelum Masehi
3. Penyakit Gusi
Selain harus menjaga gigi, kita juga wajib menjaga kesehatan gusi kita, lo.
Gusi di dalam mulut kita bisa menurun secara perlahan jika ada celah di antara sela-sela gigi.
Selain itu, celah tersebut dapat terkontaminasi oleh sisa-sisa makanan yang kita konsumsi.
Nah, oleh karena itu alangkah lebih baiknya jika kita memproses makanan di dalam mulut secara baik dan perlahan guna menjaga kesehatan gusi dan gigi.
Itulah, beberapa penyebab setelah mengonsumsi daging kambing sering terasa sakit pada gigi, ya, Adjarian!
Penulis | : | Irfan Sholeh |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR