adjar.id - Apakah Adjarian tahu, nama-nama bulan di dalam kalender masehi itu berasal dari bangsa Romawi, lo.
Kali ini, kita akan membahas tentang asal-usul nama bulan dalam kalender, ya!
Baca Juga: 3 Anggota Tubuh Kita yang Dapat Mendeteksi Kebohongan secara Alami
Nah, ternyata kalender pada awalnya di bangsa Romawi hanya memiliki sepuluh bulan saja, lo.
Hingga akhirnya, berkembang pada jaman raja kedua Romawi, Numa Pompilius, bulan di dalam kalender masehi menjadi 12 bulan.
Bagaimana ceritanya?
Yuk, simak asal-usul nama bulan di dalam kalender di bawah ini, ya!
Januari
Bulan Januari berasal dari kata Janus.
Janus adalah salah satu dewa dalam mitologi Roma.
Dewa Janus memiliki dua wajah, sehingga bisa melihat ke depan dan ke belakang secara bersamaan.
Janus adalah dewa jalan, gerbang, dan pintu Romawi.
Menurut kepercayaan orang Romawi, Dewa Janus adalah dewa permulaan dan dewa akhir yang bisa melihat masa depan dan masa lalu.
Baca Juga: Tips dan Trik Membuat Rambut Tumbuh Sehat dan Cepat Panjang
Februari
Kata Februari berasal dari kata Februus.
Bagi orang Roma, Februus adalah Dewa Pemurnian.
Bagi orang Etrusia, Februus adalah Dewa Pemurnia, Dewa Kekayaan, dan Dewa Kematian.
Setiap tanggal 15 Februari, orang Roma selalu mengadakan ritual pemurnian atau ritual pengampunan dosa.
Maret
Bulan Maret berasal dari kata Mars.
Ia adalah Dewa Perang dalam mitologi Roma.
Jika, dibandingkan dengan mitologi Yunani, posisi Mars sama dengan Ares.
Mereka berdua sama-sama dewa perang.
Mars adalah anak dari Yuno dan Yupiter.
Mereka berdua adalah dewa dewi yang memiliki posisi tertinggi di dalam mitologi Roma.
April
Kata April diambil dari kata aperire yang artinya terbuka.
Terbuka di sini mengacu pada bunga-bunga yang mekar atau musim panen.
Jadi, bulan April adalah bulan yang penting bagi petani.
Namun, ada juga yang mengatakan, bahwa kata april berasal dari kata Aphrodite, nama Dewi Venus dalam bahasa Yunani.
Mei
Bulan Mei berasal dari kata Maia.
Maia adalah salah satu dewi dalam mitologi Roma.
Setiap hari pertama di bulan Mei, masyarakat Roma biasanya melakukan ritual khusus kepada Maia, sang Dewi Bumi.
Baca Juga: 5 Minuman untuk Bantu Atasi Insomnia atau Susah Tidur di Malam Hari
Juni
Kata Juni berasal dari Juno.
Juno adalah istri dari Dewa Jupiter dalam mitologi Roma.
Juni merupakan dewi tertinggi dalam mitologi Roma.
Jadi, tak heran kalau Juno sering dijuluki kepala para Dewi Romawi.
Dalam mitologi Yunani, posisi Dewi Juno sama dengan posisi Dewi Hera (istri Dewa Zeus).
Juli
Kalender Romawi dimulai dari bulan Maret, bukan Januari.
Jadi, Juli adalah bulan ke-5.
Dulu, nama bulan kelima adalah Quintilis.
Namun, karena Julius Caesar lahir di bulan Quintilis dan beliau sudah memberikan pengaruh besar terhadap kekuasaan Romawi.
Nama bulan kelima di kalender Romawi pun diubah menjadi Juli, bukan Quintilis lagi, ya.
Baca Juga: Perhatikan Cara Ini agar Bisa Membedakan Telur Busuk dan Telur Segar
Agustus
Dulu, nama bulan ke-6 di kalender Romawi adalah Sextilis.
Namun, namanya diubah menjadi Augustus.
Kata augustus diambil dari nama Kaisar Romawi pertama yang bernama Augustus Caesar.
September
September berasal dari kata Septem.
Itu adalah bahasa latin untuk angka tujuh.
Di dalam kalender Romawi, September adalah bulan ke-7, bukan ke-9.
Oktober
Oktober diambil dari kata Oktet.
Itu adalah bahasa latin untuk angka delapan.
Di dalam kalender Romawi, Oktober adalah bulan ke-8, bukan ke-10.
November
November diambil dari kata Novem.
Novem diambil dari bahasa latin yang memiliki arti sebagai angka sembilan.
Di dalam kalender Romawi, November adalah bulan ke-9, bukan ke-11.
Baca Juga: Banyak Manfaat untuk Tubuh, Ini Cara agar Tidak Lupa Minum Air Putih
Desember
Desember berasal dari kata Decem.
Itu adalah bahasa latin untuk angka sepuluh.
Di dalam kalender Romawi, Desember adalah bulan ke-10, bukan ke-12.
Nah, itulah asal-usul sejarah nama bulan yang ada di dalam kalender kita, ya, Adjarian!
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR