adjar.id – Adjarian pernah mendengar istilah tentang budaya politik?
Budaya politik merupakan alih bahasa dari the political culture yang diperkenalkan oleh Gabriel A. Almond.
Budaya politik merupakan pandangan politik yang memengaruhi orientasi, pilihan, dan sikap politik seseorang.
Baca Juga: Mengenal Konsep Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
Budaya politik dapat dikatan sebagai faktor yang memengaruhi masyarakat atau pemerintah dalam mengambil keputusan politiknya.
Nah, faktor-faktor ini meliputi suku bangsa, sejarah, status sosial, dan agama.
Terdapat unsur-unsur dan klasifikasi budaya politik yang ada di dalam masyarakat.
Yuk, kita simak penjelasan mengenai unsur-unsur budaya politik dan klasifikasi budaya politik.
“Budaya politik adalah pandangan yang memengaruhi masyarakat atau pemerintah dalam menentukan keputusan politiknya.”
Unsur-Unsur Budaya Politik
Budaya politik merupakan produk pengalaman historis yang dapat melancarkan proses sosialisasi setiap individu.
Berikut ini adalah unsur-unsur budaya politik, di antaranya:
1. Adanya orientasi masyarakat terhadap sistem politik dan pemerintah, yang di mana hal ini mencakup:
a. Orientasi bersifat afektif, merupakan orientasi yang menyangkut ikatan emosional kepada sistem politik.
Baca Juga: Lembaga Suprastruktur dan Infrastruktur Politik di Indonesia
b. Orientasi bersifat kognitif, merupakan orientasi yang menyangkut pemahaman dan keyakinan pada sistem politik.
c. Orientasi bersifat evaluatif, meriupakan orientasi yang menyangkut kapasitas individu dalam menilai sistem politik.
2. Membentuk sikap dan perilaku politik yang khas.
3. Menekankan pada dimensi psikologis dan sifatnya subjektif.
“Unsur-Unsur budaya politik meliputi orientasi masyarakat, sikap dan perilaku politik, serta dimensi psikologi dan sifat subjektif.”
Klasifikasi Budaya Politik
Budaya politik yang berkembang dalam masyarakat sangatlah beragam, karena peranan dan orientasi yang dimiliki masyarakat yang berbeda-beda.
Berikut ini klasifikasi budaya politik dalam tiga tipe budaya politik, yaitu:
1. Budaya Politik Parokial
Budaya politik parokial merupakan budaya politik yang sempit karena orientasi masyarakat masih sangat terbatas, hanya pada lingkungan tempatnya tinggal.
Baca Juga: Makna Demokrasi dan Klasifikasinya dalam Pemerintahan
Budaya politik parokial ini biasanya terdapat pada sistem politik yang tradisional, dengan belum adanya spesialisasi peran.
O iya, hal yang menonjol dari budaya politik parokial ini, yaitu adanya kesadaran masyarakat bahwa pusat kekuasaan dipegang oleh kepala adat.
2. Budaya Politik Partisipan
Budaya politik partisipan merupakan budaya politik di mana masyarakat sudah memiliki kesadaran, perhatian, peran, serta minat politik yang luas.
Kondisi yang diciptakan dalam budaya politik partisipan ini yaitu berupa kondisi masyarakat yang ideal dengan partipasti politik yang tinggi.
“Budaya politik parokial merupakan budaya politik yang masih tradisional dan sederhana.”
3. Budaya Politik Subjek
Masyarakat pada budaya politik subjek memiliki minat dan perhatian kepada sistem politik.
Hal ini, dapat diwujudkan dengan adanya peran politik yang pas dengan kedudukan masyakat.
Akan tetapi, peran politik yang dilakukan masyarakat masih sebatas melaksanakan kebijakan pemerintah yang mengatur masyarakat.
Baca Juga: Macam-Macam Bentuk Pemerintahan Negara di Dunia
Pada budaya politik subjek ini, masyarakat berkedudukan sebagai pengikut setia pemerintah atau raja yang posisinya pasif.
Masyarakat menganggap mereka tidak bisa merubah atau memengaruhi sistem politik.
Nah, Adjarian itu tadi pengenalan kita dengan budaya politik serta unsur-unsur dan klasifikasi budaya politik.
Sekarang, yuk, coba jawab pertanyaan di bawah ini, ya!
Pertanyaan |
Apa yang dimaksud dengan budaya politik? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR