3. Seni Sastra dan Aksara
Seni sastra Indonesia juga tidak ketinggalan dari pengaruh India.
Pada waktu itu, seni sastra ada yang berbentuk prosa dan tembang atau puisi.
O iya, berdasarkan isinya, seni sastra terbagi menjadi tiga, yaitu tutur (pitutur kitab keagamaan), kitab hukum, dan wiracarita (kepahlawanan).
Contoh wiracarita yang terkenal di Indonesia yaitu kitab Ramayana dan Mahabarata, yang kemudian memunculkan wiracarita hasil gubahan dari pujangga Indonesia.
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Buleleng dan Penyebab Runtuhnya Kerajaan Buleleng
Gubahan tersebut berupa kitab Baratayuda karangan Mpu Sedah dan Mpu Panuluh.
Seni sastra yang semakin berkembang membuat lahirnya seni pertunjukan wayang kulit di Indonesia yang bersumber dari kitab Mahabarata dan Ramayana.
Selain itu, muncul tokoh-tokoh pewayangan khas Indonesia, misalnya tokoh punakawan seperti Gareng, Semar, dan Petruk, yang tidak ada di India.
Perkembangan seni sastra sangat cepat di dudukung oleh penggunaan huruf pallawa, di mana ditemukan karya sastra Jawa Kuno.
“Kitab Ramayana dan Mahabarata menjadi awalan lahirnya pertunjukkan wayang kulit di Indonesia.”
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR