1. Hindari Judul Provokatif
Berita hoax sering kali menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya dengan langsung menyudutkan atau menuding pihak tertentu.
Isinya pun bisa diambil dari berita media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoax.
Oleh karenanya, apabila menjumpai berita denga judul provokatif, sebaiknya kita mencari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi.
Kemudian bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Internet of Things (IoT) dan Sejarahnya
Dengan demikian, setidaknya kita sebagai pembaca bisa memperoleh kesimpulan yang lebih berimbang.
2. Cek Keaslian Foto
Di era teknologi digital saat ini, bukan hanya konten berupa teks yang bisa dimanipulasi, melainkan juga konten lain berupa foto atau video.
Ada kalanya pembuat berita palsu juga mengedit foto untuk memprovokasi pembaca.
Sebagai contoh, misalnya ada cuplikan video selama sepuluh detik, sebenarnya bisa saja itu berasal dari video dua menit tapi sengaja hanya diambil di bagian tertentu untuk memprovokasi.
Penulis | : | Abby Wijaya |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR