Di bawah pimpinan I Gusti Anglurah Panji Sakti, Kerajaan Buleleng berkembang sangat baik dan langsung memperoleh kejayaan di masa-masa awalnya.
Dengan lokasi strategis di dekat pantai, Kerajaan Buleleng memiliki bandar dagang yang ramai.
Bahkan, kesuksesannya membawa Kerajaan Buleleng berperan sebagai pemasok hasil bumi dari para saudagar Bali ke daerah-daerah lainnya.
Tidak hanya itu, di bawah pemerintahan I Gusti Anglurah Panji Sakti, Kerajaan Buleleng mulai melebarkan sayapnya setelah menaklukkan daerah Banyuwangi dan Pasuruan di Jawa Timur.
Baca Juga: Latar Belakang, Isi, dan Dampak Perjanjian Renville bagi Indonesia
Sayangnya, kekuatan Kerajaan Buleleng mulai melemah setelah wafatnya I Gusti Anglurah Panji Sakti pada tahun 1704 silam.
Pada tahun 1732, Kerajaan Buleleng kembali diserang oleh Kerajaan Mengwi.
Dua dekade takluk pada Kerajaan Mengwi, Kerajaan Buleleng sukses merebut masa kejayaanya kembali.
Namun, tak lama, Kerajaan Buleleng kembali diserang oleh Pemimpin Wangsa Karangsem, I Gusti Pahang Canang.
"Selama masa pemerintahan I Gusti Pahang Canang, semua anggota keluarga Kerajaan Buleleng diberikan posisi penting termasuk putra kerajaan, yaitu adalah I Gusti Ketut Jelantik ditunjuk sebagai patih atau panglima perang."
Penulis | : | Aisha Amira |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR