adjar.id - Apakah Adjarian pernah bertanya-tanya mengapa langit berwarna biru?
Nah, kali ini kita bahas tentang penyebab langit biru, yuk!
Atmosfer bumi mengandung molekul gas kecil dan partikel (butiran) debu.
Sinar matahari yang memasuki atmosfer tersebut bertemu dengan molekul gas dan partikel debu tadi.
Sinar matahari sebenarnya putih. Cahaya putih itu terdiri dari semua spektrum warna yang terlihat.
Baca Juga: Memiliki Gawai Baru? Simak Tips Berikut Agar Gawai Tetap Awet
Warna-warna tersebut yang kita kenal sebagai mejikuhibiniu atau merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Setiap warna dipancarkan pada ketebalan prisma yang berbeda.
Saat melewati atmosfer, sinar matahari diserap, dipantulkan, dan diubah oleh berbagai elemen, senyawa, dan partikel.
Warna sinar yang memiliki gelombang sinar lebih panjang seperti merah dan kuning, dapat melewati dan menembus molekul gas dan debu tersebut.
Akan tetapi, warna biru yang memiliki gelombang sinar lebih pendek dipantulkan kembali ke atas atmosfer. Itulah mengapa langit terlihat berwarna biru.
Prinsip yang sama berlaku juga dengan air di laut atau danau yang terlihat berwarna biru.
Jika langit tidak biru di siang hari, itu berarti tandanya udara berdebu atau berkabut.
Baca Juga: 5 Tips Ini Bisa Bantu Lawan Rasa Malas Belajar Selama di Rumah Saja
Situasi ini berbeda ketika sedang melihat langit saat matahari terbenam.
Sinar matahari melakukan perjalanan lebih jauh melalui atmosfer bumi.
Nah, akibatnya warna biru akan tersebar jauh dan warna yang tidak tersebar, yakni merah dapat lebih terlihat.
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR