adjar.id - Pada artikel ini kita akan membahas soal dari buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia kelas XI Kurikulum Merdeka.
Terdapat soal Kegiatan 3 Menganalis Unsur Intrinsik pada Cerpen "Tukang Cukur" pada halaman 72-73.
Soal Kegiatan 3 Menganalis Unsur Intrinsik pada Cerpen "Tukang Cukur" terdiri dari dua pertanyaan yang berupa esai.
Kita diperintahkan untuk mengerjakan soal yang tersedia setelah membaca cerpen berjudul "Tukang Cukur".
Simak pembahasan soal Kegiatan 3 Menganalisis Unsur Intrinsik pada Cerpen "Tukang Cukur", bahasa Indonesia kelas XI Kurikulum Merdeka.
Pembahasan Soal Kegiatan 3 Menganalisis Unsur Intrinsik pada Cerpen "Tukang Cukur"
Instruksi: Setelah kalian membaca cerpen tersebut di atas, buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa. Setelah itu, diskusikan dan jawablah pertanyaan di bawah ini.
1. Temukan arti kosakata di bawah ini dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jawaban:
a. reyot = sudah sangat rusak dan hampir roboh.
b. compang-camping = sudah sangat rusak biasanya untuk pakaian.
c. remah-remah = sisa makanan dan sebagainya yang ketinggalan di tempat makan.
d. wenter = serbuk pewarna (untuk pakaian).
e. bungkil = ampas (kacang, kedelai, kelapa) yang sudah diambil minyaknya.
f. udeng = destar, ikat kepala.
g. memaki-maki = marah-marah.
h. dug = ikat kepala.
i. semak-semak = tumbuhan perdu.
j. fajar = waktu sebelum matahari terbit.
k. mendesing = mengeluarkan bunyi peluru yang ditembakkan dan sebagainya.
l. berkeliaran = berjalan (terbang dan sebagainya) ke mana-mana; bertualang.
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini untuk menggali unsur-unsur intrinsik yang ada dalam cerpen cerpen "Tukang Cukur" karya Budi Darma.
a. Tema adalah gagasan utama suatu cerita. Tema dapat ditemukan dengan melihat pikiran-pikiran pokok dari cerpen tersebut.
Sebutkan dan jelaskan tema utama dan tema tambahan dari cerpen "Tukang Cukur"!
Jawaban: Tema cerpen "Tukang Cukur" adalah tentang manusia yang oportunis karena dalam cerita tersebut tokoh Tukang Cukur selalu mengikuti kelompok yang sedang menang.
Tema tambahan dari cerpen "Tukang Cukur" adalah penggambaran kemiskinan pada zaman itu. Hal ini seperti tokoh Gito yang makan seadanya dengan pakaian yang tidak pantas dipakai.
b. Tokoh utama adalah tokoh yang ditampilkan secara terus-menerus atau paling sering diceritakan. Tokoh tambahan adalah tokoh yang dimunculkan sekali atau beberapa kali saja dalam sebuah cerita.
Identifikasilah siapa yang menjadi tokoh utama dan siapa saja yang menjadi tokoh tambahan!
Jawaban: Tokoh utama dalam cerpen adalah Tukang Cukur karena ia menjadi pusat perhatian dalam cerita dan banyak hal dalam hidupnya disorot.
Tokoh tambahan yang muncul hanya sesekali, yaitu Gito, ayah, Ibu, Dasuki, Kakek Leman, Ruslan.
c. Penokohan adalah cara penulis menggambarkan tokoh. Dalam cerita, ada tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh campuran.
Tokoh protagonis adalah tokoh yang mewakili sifat-sifat baik sebagai manusia dan sebaliknya adalah tokoh antagonis. Adapun tokoh campuran adalah tokoh yang memiliki perwatakan baik dan buruk.
Identifikasilah siapa saja tokoh yang merupakan tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh campuran! Berikan bukti dengan mengambil kutipan dari cerpen tersebut!
Jawaban: Tokoh protagonis (Gito, ayah, dan ibunya). Mereka mewakili kebaikan karena tidak pernah berbuat jahat.
Keduanya merupakan tokoh antagonis (Tukang Cukur yang berpindah-pindah keberpihakan). Kemudian, tokoh campuran. Tokoh campuran (Ruslan)
d. Sudut pandang pencerita, yaitu kedudukan penulis dalam cerita. Sudut pandang pencerita dibagi menjadi dua, yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga. Sudut pandang orang pertama pengarang ikut terlibat dalam cerita. Biasanya pengarang menggunakan kata ganti 'aku'. Sudut pandang orang ketiga, yaitu saat pengarang ada di luar cerita. Biasanya pengarang menggunakan kata ganti "dia".
Jelaskan dan berikan bukti jenis sudut pandang pencerita yang digunakan dalam cerpen "Tukang Cukur"!
Jawaban: Sudut pandang pencerita yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga, yaitu sudut pandang dari tokoh Gito.
e. Alur cerita sering pula disebut plot. Alur cerita merupakan rangkaianrangkaian peristiwa rangkaian peristiwa yang memperlihatkan sebuah hubungan sebab akibat.
Dalam cerita terdapat lima tahap alur, yaitu tahap pengenalan (orientasi), tahap kemunculan konflik (rising action), tahap konflik memuncak (turning point atau klimaks), tahap konflik menurun (antiklimaks), tahap penyelesaian (resolution).
Tunjukkan dan jelaskan kelima tahap alur yang digunakan dalam cerpen "Tukang Cukur" dan berikan buktinya!
Jawaban: - Tahap pengenalan (exposition atau orientasi), yaitu pada saat diperkenalkan dengan tokoh yang bernama Gito yang mempunyai latar belakang miskin.
- Tahap kemunculan konflik (rising action), yaitu pada saat Kakek Leman menceritakan ada seorang tukang cukur yang melukai kepalanya.
- Tahap konflik memuncak (turning point atau klimaks) terjadi ketika tokoh Tukang Cukur berganti-ganti memihak kepada pihak-pihak yang sedang meraih kemenangan: dia memihak PKI, kemudian berubah memihak TNI, lalu berpindah memihak Belanda, dan akhirnya memihak NII.
- Tahap konflik menurun (antiklimaks), yaitu pada saat terjadi pertempuran di pabrik rokok Nitisemito dan ditemukan beberapa korban yang telah menjadi mayat.
- Tahap penyelesaian (resolution) yaitu terjadi ketika Gito mengetahui bahwa salah satu mayat yang melakukan pemberontakan NII adalah Tukang Cukur
f. Latar adalah segala keterangan, petunjuk, dan acuan yang berkaitan dengan tempat, waktu, dan suasana terjadinya suatu peristiwa dalam karya sastra.
Identifikasilah latar tempat, waktu, dan suasana dalam cerpen "Tukang Cukur" dan berikan buktinya!
Jawaban: Latar tempat, beberapa lokasi disebutkan menjadi latar dari cerpen ini adalah di daerah Kudus. Informasi ini terdapat pada kutipan: "Gito anak Getas Pejaten, kawasan pinggiran kota Kudus…"
Latar waktu pada cerpen ini, yaitu pada September 1948–Desember 1949.
Latar suasana yang terbangun dalam cerpen ini adalah menegangkan dan penuh kejutan. Suasana menegangkan terjadi karena pada latar masa revolusi, yaitu September 1948–Desember 1949. Penuh kejutan karena kegiatan yang dilakukan Tukang Cukur sulit diprediksi.
g. Gaya bahasa adalah bagaimana pengarang menggunakan bahasa yang tepat sehingga bisa menampilkan suasana, seperti sedih, gembira, menyeramkan, romantis, atau suasana penuh sindiran.
Penggunaan bahasa yang tepat akan membuat penggambaran suasana yang mendukung jalan cerita.
Analisislah bagaimana gaya bahasa digunakan dalam cerpen "Tukang Cukur" sehingga mampu menggambarkan suasana dalam cerpen dengan baik? Berikan bukti yang mendukung jawabanmu!
Jawaban: Gaya bahasa yang digunakan dalam cerpen "Tukang Cukur" ini sangat mewakili suasana dalam cerpen yang penuh ketegangan, seperti penggambaran perang yang memaksa Gito dan ayah ibunya untuk mengungsi.
Hal ini terlihat pada kalimat: Setelah Kudus ditinggal oleh pasukan Siliwangi, pada suatu hari, ketika fajar hampir tiba, seluruh kota Kudus terasa bergetar-getar, langit dilalui pesawat cocor merah yang terbang sangat rendah, datang dan pergi, datang dan pergi lagi.
h. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Amanat biasanya disampaikan oleh penulis secara tersirat.
Jelaskan dengan kalimat yang baik apa amanat yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca?
Jawaban: Amanat yang disampaikan penulis cerpen "Tukang Cukur" adalah jangan memiliki sifat oportunis seperi Tokoh Tukang Cukur.
Demikian pembahasan soal Kegiatan 3 Menganalisis Unsur Intrinsik pada Cerpen "Tukang Cukur", bahasa Indonesia kelas XI Kurikulum Merdeka.
Tonton video ini, yuk!