Selama pendudukan Jepang, sistem pendidikan di Indonesia juga mengalami perubahan.
Jepang menutup sekolah-sekolah yang didirikan oleh Belanda dan menggantinya dengan sekolah-sekolah yang mengikuti sistem pendidikan Jepang.
Mata pelajaran yang mengandung unsur budaya Barat dihapus dan digantikan dengan ajaran yang mempromosikan ideologi Jepang.
Bahasa Jepang juga diajarkan di sekolah-sekolah, bahkan dijadikan bahasa resmi dalam administrasi pemerintah.
Di sisi lain, Jepang berusaha memperkenalkan budaya dan kebiasaannya kepada masyarakat Indonesia.
Masyarakat diwajibkan melakukan seikerei, yaitu penghormatan kepada Kaisar Jepang dengan membungkuk ke arah matahari setiap pagi.
Namun, Jepang juga memberi kesempatan bagi orang Indonesia untuk belajar keterampilan militer dan taktik perang, yang kemudian akan menjadi bekal penting dalam perjuangan kemerdekaan.
3. Politik dan Pembentukan Organisasi
Di bidang politik, Jepang memberikan kesempatan kepada tokoh-tokoh nasional Indonesia untuk berperan dalam organisasi yang dibentuk pemerintah pendudukan.
Jepang mendirikan organisasi-organisasi massa seperti Putera (Pusat Tenaga Rakyat) yang dipimpin oleh tokoh-tokoh nasional seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur.
Melalui Putera, Jepang berusaha mendapatkan dukungan rakyat untuk mendukung keperluan perang mereka.
Baca Juga: 5 Bentuk Perlawanan Rakyat Indonesia kepada Jepang, Materi Sejarah Kelas XI Kurikulum Merdeka