adjar.id - Salah satu majas perbandingan yang cukup familiar adalah eufemisme.
Selain itu, ada juga jenis-jenis majas perbandingan lainnya, yaitu majas simile, personifikasi, alegori, pleonase, asosiasi, metafora, dan asosiasi.
Majas perbandingan merupakan gaya bahasa kiasan yang menyatakan sebuah perbandingan antara satu hal atau objek dengan yang lainnya yang dianggap sama.
Nah, kali ini kita akan mempelajari tentang apa itu majas eufemisme serta ciri-ciri dan contohnya.
Eufemisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu euphemizein yang berarti kata-kata yang baik.
Majas eufemisme ialah gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan ungkapan yang lebih luas.
Majas ini juga dipahami sebagai acuan berupa ungkapan-ungkapan yang tidak menyinggung perasaan orang atau ungkapan yang halus untuk menggantikan acuan-acuan yang mungkin dirasa kasar, menghina, atau menyinggung perasaan.
Eufemisme termasuk salah satu gaya bahasa yang berperan penting dalam interaksi sosial, terutama untuk menjaga keharmonisan hubungan sosial.
Gaya bahasa ini sering digunakan pada saat seseorang berinteraksi dengan orang yang lebih tua.
Yuk, kita cari tahu sama-sama ciri-ciri majas eufemisme serta contohnya!
Ciri-Ciri Majas Eufemisme
Ciri-ciri majas eufemisme yang membedakannya dengan majas lain, yaitu:
Baca Juga: Ciri-Ciri Majas Alegori serta Contoh Penggunaannya dalam Kalimat
- Majas eufemisme digunakan untuk menggantikan kata-kata yang peyoratif (unsur kata yang mengandung makna merendahkan atau menghina).
- Majas ini sering dipakai saat seseorang berinteraksi dengan orang yang lebih tua agar lebih sopan.
- Eufemisme menggunakan kata-kata yang lebih halus untuk menggantikan kata-kata yang dianggap tabu.
Di bawah ini merupakan fungsi dan tujuan dari majas eufemisme, antara lain:
- Memperhalus Kata dalam Ucapan
Salah satu fungsi dan tujuan eufemisme adalah memperhalus kata dalam ucapan.
Ungkapan yang disampaikan dengan gaya bahasa eufemisme menggunakan kata-kata yang lebih halus sehingga orang lain tidak tersinggung.
- Menghormati Lawan Bicara
Pada umumnya penggunaan majas eufemisme digunakan untuk menghormati atau menghargai saat berinteraksi dengan orang lain.
Dengan gaya bahasa ini maka lawan bicara tidak merasa diremehkan atau dihina saat berinteraksi.
Baca Juga: Ciri-Ciri Majas Simile serta Perbedaannya dengan Majas Metafora
Contoh Majas Eufemisme
1. Dinas sosial memberi bantuan pada tunawisma. (tunawisma = gelandangan)
2. Dia agak sedikit mengalami gangguan kejiwaan. (gangguan kejiwaan = gila)
3. Pramusaji menyodorkan menu makanan laut pada kami. (pramusaji = pelayan)
4. Aku tidak menemukan kamar kecil di bagian barat rumah ini. (kamar kecil = toilet)
5. Muncul aroma kurang sedap dari kamar bibi. (aroma kurang sedap = bau)
6. Peserta upacara mengheningkan cipta mengenang para pahlawan yang telah gugur di medan perang. (gugur = meninggal)
7. Lapisan masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah sulit bertahan hidup selama pandemi. (ekonomi menengah ke bawah = miskin)
8. Rino kurang pandai dalam pelajaran matematika. (kurang pandai = bodoh)
9. Ayahku mengajar di kelas tuna rungu. (tuna rungu = tuli)
10. Mulai minggu lalu, Bu Narti menjadi asisten rumah tangga di rumah kami. (asisten rumah tangga = pembantu)
Demikian penjelasan tentang pengertian majas eufemisme serta ciri-ciri dan contohnya.
Baca Juga: Apa Itu Majas Asosiasi? Ini Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan eufemisme? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!