Istilah yang Terdapat dalam Naskah Lawakan Tunggal, Materi Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum Merdeka

By Rizky Amalia, Jumat, 25 Oktober 2024 | 14:00 WIB
Lawakan tunggal sering ditampilkan sebagai sarana menyampaikan kritik terhadap fenomena yang terjadi. (Freepik/studio4rt)

adjar.id - Naskah lawakan tunggal atau dikenal juga dengan istilah stand-up comedy script.

Naskah lawakan tunggal adalah teks yang ditulis oleh seorang komika (komedian tunggal) sebagai panduan atau referensi saat mereka tampil membawakan materi lawakan secara individu di atas panggung.

Naskah ini berisi kumpulan lelucon, cerita lucu, atau observasi kehidupan sehari-hari yang disusun dengan tujuan untuk membuat penonton tertawa.

Tahukah Adjarian? Lawakan tunggal sering ditampilkan sebagai sarana menyampaikan kritik terhadap fenomena yang terjadi.

Penyampaian kritik tersebut tetap harus memperhatikan kesantunan dalam berbicara maupun bersikap.

Lawakan tunggal juga termasuk salah satu bentuk hiburan yang sangat menghibur.

Penonton bisa melupakan sejenak tekanan hidup melalui tawa.

Pada artikel ini kita akan mempelajari tentang istilah-istilah yang terdapat dalam naskah lawakan tunggal. Yuk, kita pelajari sama-sama!

"Lawakan tunggal atau stand-up comedy adalah bentuk seni komedi yang semakin populer di seluruh dunia, termasuk di Indonesia."

Istilah yang Terdapat dalam Naskah Lawakan Tunggal

1. Set Up

Set up merupakan bagian tidak lucu yang berperan sebagai pengantar lelucon yang disampaikan. Bagian ini biasanya berisi informasi.

Baca Juga: 4 Istilah yang Terdapat dalam Naskah Lawakan Tunggal, Materi Bahasa Indonesia Kelas X

Pada teks anekdot, set up berfungsi sama dengan krisis.

2. Punch

'Punch' atau 'punchline' merupakan bagian yang mengandung unsur humor dan seharusnya mengundang tawa penonton. (Pexels/Katrien Grevendonck)

Punch atau punchline merupakan bagian yang mengandung unsur humor dan seharusnya mengundang tawa penonton.

Pada bagian ini, komika menyajikan kejutan atau reaksi terhadap set up yang diberikan.

Punch disebut juga sebagai pembelok pikiran penonton karena berisi sesuatu yang di luar kewajaran atas set up yang diberikan.

Pada teks anekdot, punch berfungsi sama dengan reaksi.

3. Bit

Sepasang kesatuan set up dan punch yang membahas satu subtema disebut dengan bit.

Sebuah naskah terdiri dari beberapa bit yang saling berkaitan.

Bit merupakan bagian kecil dari naskah lawakan tunggal.

Baca Juga: Lawakan Tunggal: Pengertian dan Istilah Khusus, Materi Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum Merdeka

4. Rule of Three

Rule of three merupakan sebuah cara untuk mengundang tawa penonton.

Rule of three digunakan melalui penyampaian tiga hal atau contoh sesuatu.

Akan tetapi, contoh yang ketiga berupa hal lucu atau punch.

Lalu, apa saja ciri-ciri lawakan tunggal?

Ciri-Ciri Lawakan Tunggal

Di bawah ini adalah beberapa ciri-ciri lawakan tunggal, antara lain:

- Dilakukan dengan berdiri kecuali pada kondisi tertentu.

- Dibawakan oleh seorang komedian tunggal dan secara monolog.

- Mengungkapnya keresahan tentang fenomena sekitar.

- Beberapa orang menggunakannya sebagai saranan melakukan kritik sosial.

Baca Juga: 3 Jenis Pertunjukan Drama Berdasarkan Tema Cerita, Materi Bahasa Indonesia Kelas XI

- Candaan biasa terdiri dari set up (awalan) dan punchline.

"Istilah yang terdapat dalam lawakan tunggal adalah set up, punch, bit, dan rule of three."

Nah, demikian penjelasan tentang istilah-istilah yang terdapat dalam naskah lawakan tunggal, materi bahasa Indonesia kelas X Kurikulum Merdeka.

Coba Jawab!
Apa yang dimaksud dengan set up?
Petunjuk: Cek di halaman 1.

Tonton video ini, yuk!