2. Yang dimaksud dengan gerak murni dan gerak maknawi, yaitu:
Gerak Murni: Gerakan yang tidak memiliki makna tertentu, melainkan hanya untuk keindahan atau estetika tari.
Gerakan ini sering ditemukan dalam tari tradisional maupun modern, misalnya gerakan tangan yang melambai-lambai atau kaki yang melangkah berirama tanpa simbol khusus.
Contoh: Pada tari Bali, gerakan tangan yang memutar atau melambai tanpa makna spesifik.
Gerak Maknawi: Gerakan yang memiliki makna atau simbol tertentu yang berkaitan dengan cerita atau pesan yang ingin disampaikan dalam tari.
Gerak ini sering digunakan dalam tari-tari tradisional yang bercerita tentang suatu legenda atau kisah.
Contoh: Pada tari Saman, gerakan tangan yang saling beradu di dada memiliki makna kebersamaan dan kerukunan.
3. Berikut ini adalah penjelasan dari wiraga, wirama, dan wirasa dalam estetika tari, antara lain:
Wiraga: Mengacu pada gerakan tubuh yang baik dan sesuai dengan aturan tari.
Dalam tari, tubuh penari harus bisa mengekspresikan gerakan secara jelas dan tepat.
Gerakan yang dilakukan harus luwes, kuat, dan harmonis.
Wirama: Berhubungan dengan irama atau musik pengiring tari.
Tari yang indah harus bisa menyatu dengan irama musik atau lagu yang mengiringi.
Wirama menuntut penari untuk dapat mengikuti tempo musik dengan baik, baik cepat maupun lambat.
Wirasa: Berkaitan dengan ekspresi atau perasaan yang ditunjukkan oleh penari.
Penari tidak hanya menggerakkan tubuh sesuai musik, tetapi juga harus menampilkan emosi atau perasaan yang sesuai dengan tarian yang dibawakan, sehingga pesan tarian bisa sampai ke penonton.
Demikian pembahasan soal D. Uji Kompetensi pada Bab 6: "Bentuk, Jenis, dan Nilai Estetis Gerak Tari", Seni Budaya kelas X Kurikulum Merdeka.
Tonton video ini, yuk!