adjar.id - Bagaimana proses penyelesaian sengketa batas wilayah Blok Ambalat?
Kali ini kita akan mempelajari tentang proses penyelesaian sengketa batas wilayah Blok Ambalat, materi PPKn kelas XI Kurikulum Merdeka.
Ambalat merupakan blok laut dengan luas 15.235 kilometer persegi yang terletak di Selat Makassar.
Ambalat memiliki potensi kekayaan yang luar biasa, terutama minyak.
Nah, tidak mengherankan jika Indonesia dan Malaysia akhirnya memperebutkan wilayah tersebut.
Sebetulnya, kedua negara ini menandatangani Perjanjian Tapal Batas Kontinen Indonesia-Malaysia pada 27 Oktober 1969.
Namun, Malaysia mengingkari perjanjian tersebut 10 tahun kemudian. Malaysia diketahui melakukan klaim sepihak dengan beragam tindakan provokasi.
O iya, klaim sepihak dan beragam tindakan provokasi Malaysia berdampak pada peningkatan eskalasi hubungan kedua negara.
Tidak hanya Indonesia, Malaysia juga diprotes oleh negara-negara lain, seperti Inggris, Thailand, China, Filipina, Singapura, dan Vietnam.
Sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia di Blok Ambalat merupakan salah satu konflik maritim paling menonjol di Asia Tenggara.
Wilayah ini mencakup daerah kaya minyak dan gas di Laut Sulawesi yang memicu ketegangan antara kedua negara sejak awal 2000-an.
Sengketa ini menyoroti pentingnya perbatasan yang jelas di laut dan hak-hak berdaulat atas sumber daya alam di kawasan tersebut.
Blok Ambalat merupakan wilayah perairan di Laut Sulawesi yang kaya akan sumber daya alam, terutama minyak dan gas bumi.
Sengketa ini muncul ketika kedua negara, Indonesia dan Malaysia mengklaim hak atas wilayah ini yang dimulai setelah Malaysia mengeluarkan izin eksplorasi kepada perusahaan minyak bumi pada tahun 2005 di blok tersebut.
Wilayah ini penting secara ekonomi dan strategis karena berada di jalur pelayaran internasional.
Yuk, kita pelajari sama-sama bagaimana proses penyelesaian sengketa batas wilayah Blok Ambalat, materi PPKn kelas XI Kurikulum Merdeka!
"Indonesia mengklaim bahwa Blok Ambalat masuk ke dalam wilayah ZEE-nya, sementara Malaysia menyatakan bahwa wilayah tersebut berada dalam ZEE mereka."
Proses Penyelesaian Sengketa Batas Wilayah Blok Ambalat
1. Ketegangan Awal dan Patroli Militer (2005)
Pada tahun 2005, ketegangan di Blok Ambalat memuncak ketika kapal-kapal patroli militer Indonesia dan Malaysia terlibat dalam beberapa insiden di wilayah tersebut.
Kedua negara saling mengerahkan kapal perang untuk menunjukkan klaim atas wilayah ini.
Namun, ketegangan militer ini tidak berlanjut menjadi konflik bersenjata yang lebih luas karena kedua negara sama-sama menahan diri dan berkomitmen untuk menyelesaikan masalah melalui jalur diplomatik.
Baca Juga: Pengertian Sengketa Batas Wilayah dan Penyebabnya, Materi PPKn Kelas XI Kurikulum Merdeka
2. Perundingan Bilateral
Setelah insiden tersebut, Indonesia dan Malaysia mulai melakukan perundingan bilateral untuk mencari penyelesaian sengketa secara damai.
Pertemuan bilateral berlangsung beberapa kali, dengan fokus pada pembahasan batas-batas maritim kedua negara berdasarkan hukum internasional dan UNCLOS.
Dalam perundingan ini, kedua pihak berusaha mencari titik temu mengenai klaim teritorial masing-masing dan mencegah terjadinya ketegangan militer yang lebih besar.
3. Pendekatan Diplomasi
Selain perundingan formal, diplomasi juga menjadi instrumen utama dalam penyelesaian sengketa ini.
Melalui diplomasi, kedua negara berusaha membangun kesepahaman dan mencegah eskalasi konflik.
Pertemuan antara pemimpin kedua negara dilakukan dalam suasana yang kondusif, mengedepankan dialog dan pendekatan damai.
Pada berbagai kesempatan, pemerintah Indonesia menegaskan bahwa wilayah Blok Ambalat merupakan bagian dari kedaulatan Indonesia, sementara Malaysia juga bersikukuh dengan klaim mereka.
Namun, kedua negara tetap berkomitmen untuk menyelesaikan sengketa melalui jalur hukum dan diplomatik sesuai dengan prinsip-prinsip yang diakui oleh hukum internasional.
4. Penggunaan Hukum Internasional
Baca Juga: 7 Cara Mengantisipasi Sengketa Batas Wilayah, Materi PPKn Kelas XII Kurikulum Merdeka
Penyelesaian sengketa ini juga didasarkan pada pendekatan hukum internasional, terutama UNCLOS.
Indonesia dan Malaysia sama-sama menjadi pihak dalam UNCLOS, yang mengatur pembagian wilayah laut dan hak-hak negara atas ZEE dan landas kontinen.
Dalam beberapa perundingan, kedua negara membahas delimitasi batas maritim berdasarkan aturan-aturan UNCLOS, termasuk penggunaan metode garis tengah (median line) untuk menentukan batas wilayah di laut.
Namun, hingga kini, perundingan mengenai delimitasi batas maritim di sekitar Blok Ambalat masih belum mencapai kesepakatan final.
Kedua negara terus berupaya untuk mencari penyelesaian damai melalui proses hukum dan diplomatik, sambil tetap menjaga hubungan baik di bidang lain.
5. Kerja Sama Patroli Bersama
Sebagai bagian dari upaya untuk mencegah eskalasi konflik di Blok Ambalat, Indonesia dan Malaysia juga melakukan kerja sama dalam bidang keamanan maritim.
Kedua negara sepakat untuk melaksanakan patroli bersama di wilayah perbatasan maritim yang disengketakan, dengan tujuan mencegah insiden yang tidak diinginkan serta menjaga keamanan dan stabilitas kawasan.
"Sengketa batas wilayah Blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia merupakan contoh penting mengenai bagaimana konflik perbatasan dapat diselesaikan melalui jalur diplomatik dan hukum internasional."
Nah, demikianlah proses penyelesaian sengketa batas wilayah Blok Ambalat, materi PPKn kelas XI Kurikulum Merdeka.
| Coba Jawab! |
| Negara mana saja yang protes terhadap Malaysia atas klaim sepihak Blok Ambalat? |
| Petunjuk: Cek di halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!