Kerja sama dalam kegiatan sosial dapat membangun solidaritas dan kepercayaan antarumat beragama.
Misalnya, masyarakat dari berbagai agama bisa bersama-sama terlibat dalam kegiatan kemanusiaan seperti gotong royong, membantu korban bencana, atau kegiatan amal. Hal ini akan menunjukkan bahwa terlepas dari perbedaan agama, semua orang dapat bekerja sama demi kebaikan bersama.
4. Menghargai Hari Raya dan Tradisi Agama Lain
Menghormati dan menghargai hari raya agama lain adalah salah satu bentuk nyata dari kerukunan.
Masyarakat Indonesia sering mengucapkan selamat pada umat agama lain saat merayakan hari raya mereka, seperti Natal, Idulfitri, Waisak, atau Nyepi.
Tindakan ini memperkuat rasa persatuan dan saling menghargai di tengah perbedaan.
5. Peran Pemimpin Agama
Pemimpin agama memiliki pengaruh besar dalam membangun kerukunan antarumat beragama.
Mereka harus memberikan contoh yang baik dengan menyebarkan pesan-pesan perdamaian, toleransi, dan persatuan.
Ketika pemimpin agama aktif mempromosikan dialog lintas agama dan kerja sama, umat akan cenderung mengikuti sikap yang sama.
Baca Juga: Konsep yang Digunakan dalam Membangun Kerukunan Umat Beragama
6. Mencegah Radikalisme dan Intoleransi
Radikalisme dan intoleransi menjadi ancaman bagi kerukunan antarumat beragama.
Oleh karena itu, perlu upaya bersama untuk mencegah penyebaran paham-paham yang dapat memecah belah masyarakat.
Pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat harus bekerja sama dalam mendeteksi dan mengatasi setiap potensi konflik yang muncul akibat radikalisme.
"Salah satu cara memupuk kerukunan antarumat beragama di Indonesia adalah saling memahami perbedaan dan kesamaan."
Demikian penjelasan tentang cara memupuk kerukunan antarumat beragama di Indonesia, materi PPKn kelas XI Kurikulum Merdeka.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan kerukunan antarumat? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!