Jadi Ikon Hari Batik Nasional 2024, Ini Motif Batik Gedog Tuban dan Asal-usulnya

By Rizky Amalia, Kamis, 3 Oktober 2024 | 07:00 WIB
Batik Gedog Tuban dipilih sebagai ikon Hari Batik Nasional karena merupakan salah satu warisan budaya yang langka di Indonesia. (John Bastian)

adjar.id - Batik Gedog Tuban menjadi ikon untuk peringatan Hari Batik Nasional 2024 yang diperingati pada hari Rabu, 2 Oktober 2024.

Batik Gedog Tuban dipilih sebagai ikon Hari Batik Nasional karena merupakan salah satu warisan budaya yang langka di Indonesia.

Batik Gedog Tuban dipengaruhi oleh budaya Tiongkok karena menampilkan burung phoenix melalui motifnya.

Batik ini dikenal dengan keunikan akulturasi budayanya, pencampuran antara budaya Jawa, Tinghoa, dan Islam.

Selain memiliki nilai budaya yang tinggi, batik ini juga menjadi simbol ketekunan dan warisan leluhur yang terus dilestarikan oleh masyarakat Tuban.

O iya, batik Gedog Tuban diharapkan dapat berkembang, memopulerkan warisan budaya khas Tuban, dan menunjukkan potensi sebagai salah satu industri unggulan di Indonesia.

Yuk, kita pelajari lebih lanjut tentang asal-usul batik Gedog Tuban dan motifnya!

Asal-usul Batik Gedog Tuban

Batik Tuban dinamakan sebagai batik gedog karena dalam proses pembuatannya menggunakan alat tradisional yang mengeluarkan bunyi 'dog dog'.

Nama gedog berasal dari suara nyaring yang dibunyikan pada bagian belakang kayu alat tenun saat menenun.

Batik ini dibuat dari kapas yang dipintal menjadi benang dan kemudian dianyam menjadi kain.

Dari suara alat yang digunakan ini masyarakat Tuban menamai batik ini sebagai batik gedog.

Baca Juga: Hari Batik Nasional 2024: Tema, Sejarah, dan Makna Peringatannya

Tahukah Adjarian? Batik gedog hingga saat ini masih diproduksi, lo.

Pembuatan batik gedog berada di Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Motif-motif batik gedog sering kali terinspirasi oleh alam dan kehidupan sehari-hari. (Tamanna Rumee)

Salah satu hal yang membedakan batik ini dengan baik lainnya ialah kain yang dipakai.

Batik ini dibuat pada kain tenun sehingga menjadi ciri khas dari batik Tuban yang jarang ditemui di tempat lain.

O iya, batik gedog dibuat dalam proses yang cukup panjang. Pengrajin batik harus membuat kain dahulu sebelum membatik.

Nah, proses pembuatan batik ini biasanya membutuhkan waktu selama tiga bulan untuk proses memintal, menenun, membatik, dan mewarnai.

Bersumber dari kompas.com, batik Gedog Tuban memiliki nilai tinggi.

Biasanya para orang tua mewariskan kain batik gedog kepada anak-anaknya.

Motif Batik Gedog Tuban

Motif-motif batik gedog sering kali terinspirasi oleh alam dan kehidupan sehari-hari.

Motif yang terdapat pada batik ini mencerminkan harmoni antara manusia dan lingkungannya.

Baca Juga: 19 Contoh Pewarna Alami untuk Membatik

Motof batik Gedog Tuban mendapatkan pengaruh dari Kerajaan Majapahit karena daerah Tuban di bawah kekuasaannya pada abad ke-12 hingga 16.

Nah, motif Panji Serong merupakan salah satu motif batik gedog yang mendapat pengaruh dari Kerajaan Majapahit.

Diketahui motif Panji Serong dan Panji Ori pada zaman dahulu digunakan oleh para priyayi.

Kini batik Gedog Tuban digunakan atau dikoleksi oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa mengenal status sosial.

Ada sejumlah makna yang terdapat pada motif Gedog Tuban, yaitu:

- Makna keselamatan terdapat pada motif lok can, motif kolo rambat, dan motif kembang waluh.

- Makna kehidupan terdapat pada motif kembang jeruk, motif krompol, dan motif lar wongo.

- Makna kebahagiaan terdapat pada motif owal-awil, motif klopo sekanthet, dan motif ganggeng.

Demikian penjelasan tentang batik Gedog Tuban yang menjadi ikon pada Hari Batik Nasional 2024, Adjarian.

Coba Jawab!
Dari manakah asal penamaan batik gedog?
Petunjuk: Cek di halaman 1.

Tonton video ini, yuk!