Sejarah Tembang Macapat serta Jenis dan Maknanya

By Rizky Amalia, Selasa, 17 September 2024 | 15:00 WIB
Tembang macapat atau macapat termasuk karya sastra dalam kesustraan Jawa yang masih dilestarikan hingga kini. (Piqsels)

adjar.id - Apa yang kamu ketahui tentang tembang macapat, Adjarian?

Tembang macapat atau macapat termasuk karya sastra dalam kesustraan Jawa yang masih dilestarikan hingga kini.

Tembang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai lagu, sedangkan macapat berarti bentuk puisi Jawa tradisional.

Menurut KBBI, macapat adalah bentuk puisi Jawa tradisional yang setiap baitnya mempunyai baris kalimat (gatra) tertentu, setiap gatra memiliki jumlah suku (guru wilangan) tertentu, dan berakhir pada bunyi sajak akhir (guru lagu) tertentu.

Pengertian tembang macapat, yaitu puisi Jawa yang bertembang karena cara pembacaannya ditembangkan.

Maka pembacaan tembang macapat harus sesuai dengan susunan titilaras atau notasi yang sama dengan pakemnya.

Bersumber dari kompas.com, tembang macapat umumnya disenandungkan tanpa menggunakan iringan, tetapi di masa sekarang macapat diiringi alat musik tradisional.

O iya, selain di Jawa karya macapat juga ditemukan di beberapa daerah, seperti Bali, Madura, hingga Palembang.

Tahukah Adjarian? Dalam kesusastraan Jawa, sebuah tembang digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu tembang cilik, tengahan, dan gedhe.

Nah, dari penggolongan tersebut tembang macapat termasuk tembang cilik dan tengahan.

Setiap bait macapat memiliki baris kalimat yang disebut gatra, setiap gatra memiliki sejumlah suku kata tertentu, dan berakhir pada bunyi sajak akhir yang disebut guru lagu.

Baca Juga: 11 Tembang Macapat Bahasa Jawa serta Makna dan Fungsinya